Jumat, 14 Januari 2011

kebohongan publik

Menggugat.Pembohongan Publik
oleh Ki Irman pada 14 Januari 2011 jam 17:42

http://cetak.kompas.com/read/2011/01/14/03071965/menggugat.pembohongan.publik

Oleh Azyumardi Azra

Ada apa ketika para pemimpin dan tokoh lintas agama, Senin (10/1/2011) lalu, mengeluarkan pernyataan terbuka yang kemudian dikenal sebagai"kebohongan" [rezim] Presiden Susilo Bambang Yudhoyono? Kenapa tiba-tiba mereka "turun gunung"secara bersama-sama dan kemudian keluar ke depan publik dengan sejumlah daftar "kebohongan" tersebut? Bagaimana kita memahami gejala yang cukup mengagetkan ini?



Para pemimpin dan tokoh lintas agama itu agaknya tidak secara resmi mewakili organisasi atau umat masing-masing. Namun, mereka cukup representatif mewakili umat lintas agama. Ada Ahmad Syafii Maarif (mantan Ketua Pimpinan

Pusat Muhammadiyah), Andreas Yewangoe (Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia/PGI), Din Syamsuddin (Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah danWakil Ketua Majelis Ulama Indonesia/MUI), Mgr Martinus D Situmorang (Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia/KWI), Biksu Sri Mahathera Pannyavaro (Mahanayakka Buddha Mahasangha Theravada Indonesia), KH Salahuddin Wahid (Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng dan tokoh nasional asal Nahdlatul Ulama/NU), serta I Nyoman Udayana Sangging (Parisada Hindu Dharma Indonesia/PHDI).



Jelas para tokoh lintas agama itu tidak gegabah mengeluarkan pernyataan terbuka yang keras itu. Mereka mengadakan pertemuan berkali-kali di tempat tokoh agama berbeda. Berkali-kali pula mereka menyusun draf yang kemudian menjadi

pernyataan terbuka itu, yang mengungkapkan berbagai masalah serius yang tengah dihadapi negara-bangsa ini. Kebohongan baru dan kebohongan lama Dalam kesimpulan mereka, berbagai masalah itu bersumber dari sejumlah kebohongan yang dilakukan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam semacam lampiran pernyataan terbuka itu dengan judul "Beberapa Kebohongan Rezim SBY",mereka mendaftar sembilan [di antaranya] kebohongan lama.



Hal itu yakni kegagalan pemerintah mengurangi kemiskinan dan swasembada serta ketahanan pangan; ketidakbenaran klaim SBY bahwa ia menjadi target terorisme dengan menunjukkan foto lama; kegagalan menuntaskan pembunuhan aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir; kegagalan meningkatkan kemajuanpendidikan; serta kegagalan melindungi

kelestarian laut dan renegosiasi kontrak dengan PT Freeport. Kemudian, sembilan [di antaranya] kebohongan baru, mulai dari kegagalan mencegah kekerasan organisasi massa (ormas) tertentu atas nama agama dan juga kekerasan terhadap pers; kegagalan melindungi tenaga kerja Indonesia (TKI); serta kegagalan mewujudkan transparansi dalam kasus pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.



Selain itu, kegagalan memberantas korupsi dan mengungkap rekening gendut perwira Polri; kegagalan mewujudkan politik yang bersih, santun, dan beretika dalam kasus anggota Komisi PemilihanUmum (KPU), Andi Nurpati; kegagalan memberantas kasus mafia hukum "Super Gayus"; dan kegagalan menegakkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang dilanggar Malaysia belum lama ini.

Tanggung jawab moral Sebagian kalangan pemerintah dan parpol pendukungnya bisa saja mengatakan para pemimpin agama tersebut telah melangkah terlalu jauh atau menganggap mereka ikut bermain politik praktis. Memang, sejauh ini belum ada pernyataan dari kalangan pemerintah, yang boleh jadi menganggap mereka "berkonspirasi" atau "didalangi" pihak tertentu yang memiliki agenda-agenda politik dan kekuasaan. Bahkan, Menteri Koordinator Politik,

Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto terkesan sangat hati-hati berhadapan dengan para tokoh lintas

agama tersebut. Sebaliknya, ia justru mengecam keras editorial sebuah koran nasional yang menurunkan opini tentang kebohongan rezim Yudhoyono tersebut.



Sepatutnya, pemerintah dan kalangan partai politik tidak mencurigai para pemimpin lintas agama tersebut karena apa yang mereka sampaikan adalah bagian dari apa yang hidup dalam pengalaman sehari-hari dan batin umat-rakyat.Sesuai dengan posisi mereka sebagai pemimpin dan"bapak rohani" umatnya masing-masing, adalah tanggung jawab dan kewajiban moral mereka untuk menjadi penyambung lidah rakyat yang kini seolah sudah menjadi bisu.Sebaliknya, integritas mereka masing-masing sebagai ulama, pastor, pendeta, biksu dan pedanda bisa memudar, begitu mereka juga membisu seribu bahasa melihat merajalelanya kerusakan dan kemungkaran di sekeliling mereka. Lebih daripada itu, meminjam kerangka Imam al-Ghazali, pemimpin agama yang baik adalah mereka yang mampu memelihara diri dari cengkeraman penguasa. Sebaliknya mereka yang mendekat-dekatkan diri dengan penguasa menjadi pemimpin agama yang buruk (su'u al-ulama). Karena dengan begitu, dia tidak hanya menjadi terkooptasi oleh penguasa, tetapi sekaligus juga semata-mata menjadi pemberi justifikasi keagamaan atas berbagai langkah penguasa, yang tidak selalu sesuai dengan kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Bahkan, mereka dapat menjadi pembenar belaka dari kesenjangan di antara apa yang dinyatakan penguasa dengan realitas yang hidup dalam masyarakat; tutup mata dan telinga terhadap berbagai kesenjangan dan ketimpangan.Karena itu, adalah kewajiban dan tugas keagamaan

para pemimpin agama untuk menyampaikan pesan kebenaran kepada para penguasa, meski pahit sekalipun. Tugas ini merupakan bagian dari apa yang di dalam Islam disebut sebagai al-amr bi al-ma'ruf wa al-nahy 'an al-munkar (menyeru kepada kebajikan dan mencegah daripada kemungkaran). Karena jika kemungkaran (al-fasad) dalam berbagai bentuknya, seperti kemiskinan, korupsi, tidak tegaknya hukum dan manipulasi politik terus merajalela tanpa usaha serius mengatasinya, maka negara-bangsa ini terus tertimpa azab dan bencana, dan akhirnya kehancuran; jatuh ke dalam lubang tanpa dasar yang sangat gelap.



Menghapus kebohongan Apa yang tercakup dalam pernyataan terbuka para tokoh lintas agama itu dan lampirannya sulit dibantah secara substantif karena sudah lama jadi bagian realitas pahit sehari-hari di masyarakat. Terdapat kesenjangan­untuk tidak menyatakan "kebohongan"­antara apa yang diklaim pemerintahan rezim SBY dan kenyataan di lapangan. Juga di antara tugas dan kewajiban, seperti penegakan hukum, yang tidak serius dilaksanakan pemerintah dan aparatnya. Misalnya saja, orang boleh berbeda mengenai tingkat dan jumlah penduduk miskin di negeri ini. Namun, poin substantifnya tetap saja adalah bahwa kemiskinan masih merajalela, meski pada saat yang sama juga terjadi pertumbuhan ekonomi makro yangselalu diklaim pemerintah sebagai keberhasilan. Karena itu, pernyataan terbuka para pemimpin agama tersebut seyogianya disikapi Presiden Yudhoyono dan aparatnya dengan kepala dingin. Dan sebaliknya, mereka harus berterima kasih kepada para pemimpin agama karena telah jujur, terus terang, dan berani mengungkapkan masalah-masalah berat yang dihadapi negara-bangsa ini.Pemerintahan SBY sepatutnya menjauhkan diri dari kegemaran mendengarkan "hal-hal baik" saja, semacam peningkatan pertumbuhan ekonomi dan seterusnya. Dalam konteks itu, pernyataan terbuka tokoh dan pimpinan lintas agama hendaknya dapat mendorong terciptanya momentum bagi penyelesaian masalah-masalah berat yang dihadapi bangsa. Bagi Presiden Yudhoyono sendiri, inilah "momen kebenaran" (moment of truth) untuk berbuat maksimal dalam waktu yang masih tersisa dalam masa pemerintahan kedua dan terakhirnya ini. Jika Presiden Yudhoyono mau tercatat dengan tinta emas dalam sejarah negara-bangsa yang besar ini,hal itu tidak lain bisa diwujudkan hanya dengan ketegaran, ketegasan, konsistensi, dan bertungkuslumus menghapus segala yang disebut sebagai kebohongan itu.



> Azyumardi Azra Direktur Sekolah Pascasarjana

> Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta

Rabu, 12 Januari 2011

FARIZ RM dan ULIL ABSHAR ABDALLAH

Mata Fariz RM Berkaca-kaca

Muna Panggabean
| 07 January 2011 | 11:47

7 dari 9 Kompasianer menilai Inspiratif.



pengantar:
pada tanggal 25 desember 2010, fariz rm bernyanyi di dalam ibadah natal gki maulana yusuf bersama qasidah ar-rahman, dilanjutkan sapaan natal ulil abshar abdalla. jauh melampaui sebagian kaum muslimin yang masih enggan dan ragu berucap selamat natal, fariz mantap akan keputusannya. namun, sebagian teologiman kristen justru mengecam acara tersebut.

5 januari 2011, fariz rm berharijadi yang ke-52. bersama wiendy widasari, diani sitompul, si kecil sophia, dan sahat, saya datang berucap selamat. oneng menyambut dengan wajah riang, fariz menyusul 10 menit kemudian. kue harijadi ‘Fariz 52: mengalir lebih deras’ yang kami pesan dari rumah kue Hansel & Gretel tersaji di meja. ditemani sophia, putri diani, fariz meniup lilin, memotong kue, menyuapi sang istri dan memberi kecupan tipis di bibir. saat mencicipi kue double chocolate, fariz terbelalak. luar biasa enak, serunya.

fariz kemudian makan mie panjang umur yang dibawa diani. sahat menghajar 1 dari 7 bungkus nasi padang rumah makan Sederhana yang dibawanya. sebuah perayaan hari jadi yang bersahaja namun hangat. seusai makan, kami berkongkow seru, termasuk membincang komentar beberapa teologiman di facebook soal ibadah natal di gki maulana yusuf, 25 desember 2010. berikut, petikannya:

saya mengenal yesus sejak lahir, berdoa kepadanya, dan rajin mengikuti komuni. itu kebiasaan indah yang menghias masa kecil. ketika mami kemudian menjadi mualaf, saya pun ikut dengannya. saya seorang muslimin yang tidak terlalu taat, jarang sholat, namun berusaha mati-matian menghargai kemanusiaan.

saya hidup di negara yang menetapkan ‘bhineka tunggal ika’ sebagai semboyan yang menghidupi masyarakatnya. ketika kemudian menjadi musikawan, nilai-nilai itu muncul di setiap karya musik yang saya persembahkan. tentu saja saya menolak untuk dikotak-kotakkan ke dalam warna musik tertentu, parpol tertentu, bahkan agama tertentu. saya milik semua golongan. itu cara yang saya pilih untuk bersetia kepada republik tercinta ini.

ketika menerima undangan dari gki maulana yusuf untuk bernyanyi di dalam ibadah natal tanggal 25 desember 2010, oneng sempat sedikit kuatir. saya menenangkannya dengan berkata: jika ini undangan dari tuhan, semua akan dimudahkan. saya bertanya kepada sahat, lagu apa yang harus saya nyanyikan. sobat saya yang ‘setengah dewa’ itu menjawab cepat: Mari Pulihkan Dunia, dan Aku Mau Bilang Padamu. namun, yang bikin saya kaget, pendeta albertus patty meminta agar Mari Pulihkan Dunia dinyanyikan bersama jemaat di dalam ibadah. itu bikin saya bertanya kepada diri sendiri: siapakah saya yang muslimin ini hingga mendapat kehormatan memandu umat kristen menyanyikan lagu pujian kepada tuhannya?

saya lalu terkenang kembali ke masa kecil ketika rajin pergi ke gereja bersama mami. ada rasa haru yang menyeruak. gambar di layar kenangan itu berpindah cepat ke rentang waktu ketika saya berada di dalam penjara akibat sebuah kebodohan yang luar biasa. saat itu, ravenska dan ravenski bercerita tentang suster-suster di sekolah tarakanita yang sering bertanya mengenai keadaan saya di penjara cipinang. “ayah,” kata venska, “beberapa suster menyalakan lilin setiap pagi dan menaikkan novena untuk kebebasan ayah.” doa-doa mereka mewujud. saya dibebaskan dari segala tuntutan. malam pertama kembali berada di rumah, saya merenung dan bertanya: ya allah, kapan saya bisa membalas kebaikan orang-orang kristen itu?

semua kenangan itu memantapkan hati untuk memenuhi undangan gki maulana yusuf. sedikit pun tak ada lagi keraguan. sehari sebelum berangkat ke bandung, saya berkunjung ke rumah mami dan terkejut ketika mendapati dia sedang membaca buku Dari Sebuah Guci. “berhari-hari mami tak bisa lepas dari buku ini, indah sekali,” ucapnya. mami mengaku sudah baca buku tersebut 2 kali, dari awal hingga akhir. “ini yang ketiga kali,” katanya. kepada mami saya ceritakan rencana kepergian ke bandung esok dan bernyanyi di dalam ibadah natal. “pergilah,” ucap mami sambil mengecup pipi saya, “tidak semua orang seberuntung kamu.”

saya memutuskan untuk menyanyikan Aku Mau Bilang Padamu tidak seperti versi yang saya nyanyikan dalam CD Dari Sebuah Guci. syairnya sederhana, tapi sangat menggetarkan dan karenanya perlu disampaikan dengan cara yang juga sederhana: bernyanyi sambil memainkan piano tunggal. semua hentak perkusi saya hilangkan. keindahan syairnya harus sampai ke umat yang mendengar.

tanggal 25 desember itu saya bangun pagi dan menyiapkan diri dengan utuh: tidak cuma pita suara tapi juga hati, karena hanya dengan bersikap jujur sebuah pesan bisa mendarat dengan baik. keluar dari kamar hotel, saya dan oneng bersua dengan sahat dan muna dan langsung menyampaikan selamat natal. kami berdua berangkat ke gereja, jauh mendahului muna dan sahat yang bahkan pada saat itu belum mandi. ya, saya sangat bersemangat menyongsong pengalaman spiritual yang sebentar lagi saya masuki.

di dalam gereja, saya memeriksa keyboard dan sequencer, memastikan semua sudah terhubung dengan baik. segala sesuatu nampaknya berjalan lancar. saat itulah sebuah suara menyelinap keluar sanubari: tuhanlah yang mengundang saya datang ke rumahnya pagi ini. saya ingat betul, dada saya berdebur lembut saat itu.

ibadah dimulai. saya duduk bersama oneng dan muna. aneh, saya sama sekali tidak merasa canggung dengan suasana yang tercipta. saya dan oneng duduk dan berdiri sesuai dengan ajakan yang tertulis dalam tata ibadah. ketika mendengar umat bernyanyi, saya terpana oleh keindahan musikal yang tersaji.

dan, tibalah giliran saya maju ke depan. bohong, jika saya katakan dada saya tidak berdebar. pertama, ini kali pertama saya bernyanyi di pagi hari, beberapa menit sebelum jam 8. kedua, ini kali pertama juga saya bernyanyi di tengah-tengah orang kristen di dalam ibadahnya. sebab, jangankan di dalam gereja, di dalam masjid pun saya belum pernah bernyanyi.

intro mengalun sepanjang 4 bar dan saya lantas terkejut karena keheningan betul-betul menyekap. demi allah, saya kepingin menangis ditemani suasana khusyuk seperti itu. tidak satu pun suara lain terdengar, tidak seperti di konser-konser saya yang riuh dan penuh celoteh. saya betul-betul di bawa ke hadirat allah untuk mengumandangkan pujian kepadanya. larik demi larik saya ucapkan. saya tahu, syair lagu Aku Mau Bilang Padamu ditulis muna panggabean berdasarkan nyanyian pujian maria di injil lukas. sambil bernyanyi saya mengenang devosi dan salam maria yang dulu kerap saya ucapkan di masa kecil. saya terkenang kepada mami, kepada opa dan oma. saya merasa dipersatukan kembali dengan mereka setelah selama ini dicekoki paham-paham yang mengatakan ada tembok pemisah yang kokoh antara umat islam dan umat kristen. itu adalah 4 menit terindah dalam hidup saya. 4 menit yang mengatasi semua kepahitan. dulu, ketika menguburkan anak pertama, saya berkata, “ya allah, aku hadapkan wajah anakku ini kepadamu; tapi beri aku keajaiban agar dapat kembali percaya kepadamu.” tak cuma satu, tuhan kemudian memberi saya sepasang anak kembar. dan pagi itu, di dalam gedung gereja, tuhan yang dulu saya tantang, tuhan yang dulu saya sangkal, berhadapan dengan saya dan menyinari wajah saya dengan kemuliaanya. kepada dunia cinta mendamba dan mengosongkan dirinya.

saya sangat menikmati khotbah pendeta berty. buat saya, dia adalah imam bagi kemanusiaan yang utuh. dia mengajar saya untuk tidak merasa terpisah dari sesama umat. saya berbahagia sekali dan melamun menyampaikan kabar itu kepada mami di rumahnya. saya membayangkan berkata begini: “mami tidak perlu gelisah. di surga, kita akan berjumpa dengan opa dan oma karena ternyata mereka juga ada di sana.”

damai kian merasuki hati ketika mendengar tuturan yanti kerlip, perempuan berjilbab, pegiat kemanusiaan yang teguh menyapa umat kristen dengan ucapan: saudaraku yang seiman, pagi ini kita merayakan hari kelahiran yesus kristus. it’s ring my bell, bukankah yesus juga nabi yang saya puja?

selanjutnya nafas saya menderu menikmati rancaknya para penabuh ar rahman memukul kendang dan rebab dan kemudian betul-betul tercengang ketika jemaat kristen gki maulana yusuf memberi applause panjang seusai ar rahman mengumandangkan shalawat nabi. inikah indonesia baru itu? ulil abshar abdalla lalu membantu saya dan segenap umat islam untuk meyakinkan umat kristen bahwa kami bukan kaum barbarik yang semena-mena dan mengira punya kuasa untuk mengatur republik ini sendirian. saya bersyukur mendapati islam indonesia memiliki seorang intelektual secerdas dia. ah, pagi itu saya ternyata punya sangat banyak alasan untuk bersyukur.

1294686638124043597

lalu, puncak acara saya masuki dengan mendendangkan lagu Mari Pulihkan Dunia. itu memang bukan kali pertama saya bernyanyi dengan orang banyak, tapi pagi itu saya bernyanyi bersama mereka kepada tuhan. semua orang bernyanyi sambil bertepuk-tangan: tua-muda, besar-kecil di gedung gereja yang penuh sesak. saya sangat bersukacita. siapa pun pasti larut ke dalam syair yang mudah dicerna, lugas, namun membongkar semua kemapanan.

reff:
mari pulihkan dunia
dengan sepenuh jiwa
sepenuh hasrat, juga semburat
cahaya berpendar di s’k’ilingmu

mari getarkan cinta
dengan keringat kerja
mari ucapkan, juga lakukan
hingga kau rebah.

1/
kepada m’reka yang kalah
(tertindas dan dilupakan)
tarian kita bersembah
kita kabarkan warta
bahwa surga t’lah sunyi
s’bab tuhan ada di bumi
menari bersama kita ==>reff

2/
satu tepukan di bahu
(sapaan lembut dan mesra)
adalah embun penyembuh
sungguh tak ada kubu
cuma hasrat merindu
tuhan melompat riang
bersama kita berdendang==>reff

dan ketika kebaktian usai, saya berdiri di pintu keluar bersama pendeta berty, ulil, muna, dan oneng. rahmat allah yang maha besar terasa diguyurkan ke wajah. ada lebih dari 1000 orang yang menyalami saya dan berkata satu-per-satu: ‘terima kasih atas lagu-lagunya, mas, saya merasa diberkati’. saat itu saya langsung tahu, jika kelak mui atau fpi mengecam keterlibatan saya di dalam ibadah natal ini, saya sudah punya jawaban: ‘menurut kalian, dengan ucapan yang saya terima dari lebih 1000 umat seperti itu, saya akan diganjar pahala atau kutukan?’

saat itu pula saya teringat akan wejangan papi, beberapa jam sebelum dia mengembuskan napas terakhir dahulu.
“is,ingatlah bahwa kamu seorang khalifah.”
“saya tahu, pap”
“tidak, kamu tidak tahu bahwa kamu adalah seorang khalifah bagi para penggemarmu.”
saya tersentak, itu beban yang sangat berat.

‘terima kasih atas lagu-lagunya tadi, mas fariz, saya merasa diberkati.’
masya allah, wejangan papi menemukan wujudnya pagi itu.
(pada bagian ini mata fariz berkaca-kaca)

jadi, kalau para ahli teologi mengecam ibadah natal kemarin, itu berarti mereka sama sekali tidak peka kepada kebutuhan umatnya. mereka membutakan mata bahwa di antara para jemaat ada yang memiliki dilema seperti mami saya; pasti ada dari antara mereka yang berayah-ibu islam, atau berkakek-nenek islam dan selama ini terus dihantui ketakutan tidak bertemu dengan mereka lagi di surga nanti. ibadah natal tanggal 25 desember kemarin telah menyatukan kita semua. nanti, di surga, suasananya sama seperti di gki maulana yusuf kemarin: orang kristen, islam, hindu, Buddha, kejawen, tao, konghucu, sinto, berdiam di satu rumah, memuji dan menyembah allah yang satu. lebih daripada segalanya, ibadah natal gki maulana yusuf kemarin telah menghadirkan prototipe surga kepada kita.

yang terakhir, saya mau bertanya kepada mereka yang mengecam itu: apakah ada dari antara mereka yang pernah diundang langsung oleh tuhan? saya, fariz rm sudah pernah dan saya memenuhi undangannya pada tanggal 25 desember 2010 di gedung gereja gki maulana yusuf. di sana saya memuliakan tuhan yang turun ke bumi dalam rupa cinta.

sepulang dari bandung saya jadi rajin bersholat. setiap jam 4 pagi saya bangun dan berjalan kaki ke masjid. di sana saya berdoa bagi segenap manusia. saya berdoa buat papi, buat mami, buat venska dan venski yang sedang menuntut ilmu di belanda, buat opa dan oma, buat muna, buat pendeta berty, dan buat buku Dari Sebuah Guci.

sekarang, saya mantap. jika tuhan sudah menetapkan waktunya, saya siap.

catatan:
1. sampai dengan saat ini fariz rm masih menderita kanker hati; sebagian sudah diangkat, namun sebagian masih berdiam di pankreasnya. tidak berkembang, katanya sambil tertawa lepas)
2. untuk menikmati nyanyian fariz rm dalam ibadah natal kemarin, sila kunjungi www.darisebuahguci.com klik kanal KLIP, di sana ada beberapa video file.
3. Bedah Buku Dari Sebuah Guci, akan berlangsung pada hari Senin, 17 Januari 2011, pk. 18:00, di Gedung Serba Guna GKI Maulana Yusuf, Jl. Maulana Yusuf No. 20, Bandung. Dalam kesempatan itu, Fariz RM juga akan mendendangkan 3 buah lagu yang terdapat dalam CD Dari Sebuah Guci: 18 Serenada. Turut menjadi nara sumber: Ulil Abshar Abdalla. Karena terbatasnya tempat, sila lakukan reservasi sekarang juga.

Tags: gki, keberagaman, kristen, fariz rm, muna panggabean, cerpen, dari sebuah guci, pluralisme, islam
Sebarkan Tulisan:

Laporkan Tulisan
Beri Tanggapan
Beri Nilai

Tanggapan Tulisan
Pasti.golput
7 January 2011 12:09:28
Good Comment
2

Peristiwa-peristiwa seperti ini yang Tuhan/Allah/God/YAHWE (whatever that name) INGINKAN UTK KITA LAKUKAN, Peace upon you my friend……….
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Hala Santama
7 January 2011 15:31:54
Good Comment
2

Andaikan semua manusia ini seperti mereka (Fariz, Ulil, dkk), alngkah indahnya dunia ini. Trims Tuhan
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Nicholas Meliala
7 January 2011 16:39:39
Good Comment
2

it’s really awesome mbak
kalo ada yg ga suka , ya terserah dia aja
orang yesus aja menyayangi orang samaria dan sakeus kok
hhihihi
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Baladewa Arjuna
8 January 2011 07:04:04
Good Comment
1

Mata saya juga berkaca-kaca
Tuhan memberkati kalian semua: Fariz, Ulil, mbak Muna, juga Oneng

Ketika Roh Cinta hadir, disitu Dia ada.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Adam Fadhlurahman
8 January 2011 14:39:59
Good Comment
1

Sangat menyentuh. Jika semua berlaku demikian, tidak menistakan agama orang lain, kita akan terharu melihatnya. Semoga semua berlaku demikian.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Aryprwira
9 January 2011 22:58:49
Good Comment
1

saya setuju sekalee
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Budi Gunawan
10 January 2011 10:59:48
Good Comment
1

Tuhan memberkati semua orang yang punya cinta di hatinya karena Tuhan itulah sendiri perwujudan cinta yang terbesar. Tuhan memberkati kita semua.

Untuk Mas Fariz, mungkin ini jalan Tuhan. Coba hubungi http://www.kliniksecretherbal.com/. Beliau seorang ahli pengobatan Kanker herbal yang sangat handal. Siapa tau, Tuhan berkenan.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Novian Kristianto
11 January 2011 08:22:46
Good Comment
1

sungguh indah jika persatuan dalam cinta sudah terbentuk
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Allan Changrawinata
11 January 2011 08:46:56
Good Comment
3

BANG FARIZ… SATU HAL YANG HANYA BISA SAYA UTARAKAN BUAT ABANG.. SAYA SANGAT TERSENTUH SEKALI DENGAN TULISAN DI ATAS DAN PENGALAMAN ROHANI PRIBADI BANG FARIZ.. APAKAH ITU DITULIS SENDIRI OLEH BANG FARIZ ATAUPUN ORANG LAIN, NAMUN SUATU HAL YG LUAR BIASA… SELAMA INI TERKESAN UMAT KRISTIANI ADALAH MINORITAS, NAMUN TUHAN YESUS DI HARI KELAHIRANNYA TELAH MENUNJUK ABANG SEBAGAI PERANTARANYA UNTUK MENYUARAKAN BAHWA TUHAN YANG KITA TUJU PADA SAAT DI AKHIRAT NANTI ADALAH SATU UNTUK SEMUA.. DAN TUHAN TELAH MENGAJARKAN CINTA KASIH, KETULUSAN DAN RASA SALING MENGHARGAI KEPADA SESAMA UMAT BERIMAN MELEWATI BANG FARIZ.. SAYA JUGA AKAN SELALU MENDOAKAN BANG FARIZ UNTUK SEMBUH DARI PENYAKIT YANG DIDERITA.. PERCAYALAH MUKJIJAT ITU NYATA KALAU KITA PERCAYA KEPADANYA… FROM ALLAN CHANGRAWINATA
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Randa Rara
11 January 2011 14:25:52
Good Comment
1

merinding gw baca artikel ini..
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Hamba Allah
11 January 2011 14:30:29
Good Comment
2

nangu dzubillah mindzalik…….mudah-mudahan bang Fariz mendapatkan hidayah …..
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Elfizon Anwar
11 January 2011 14:38:05
Good Comment
0

ya itulah yang terjadi pada diri manusia masing-masing. pengalaman hidupnya telah membentuk kepribadiannya demikian. Islam tidak bisa memaksa masalah keimanan seseorang, silahkan saja apa yang diperbuatnya, Insya Allah kelak akan diminta pertanggungjawabannya oleh Tuhan, Allah SWT.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Refly Apriany
11 January 2011 14:53:35
good comment
0

dikembalikan lagi ke pribadi masidng2. hanya sayang sekali kebutuhan spritual kita tercampur aduk tanpa adanya keyakinan. padahal yang namanya keyakinan itu sesuatu yang benar2 harus kita” believe’, .setuju bgt bang, pasti akan ada pertanggungjawaban.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Rizal Bustami
11 January 2011 14:45:47
Good Comment
0

SEBELUMNYA SAYA MINTA MAAF..
SAYA TIDAK SETUJU DENGAN APA YG DILAKUKAN UMAT MUSLIM DI ACARA BESAR UMAT KRISTIANI DI ATAS.
SEKARANG SAYA TANYA???
APA UMAT KRISTIANI MAU DATANG KE ACARA KHUTBAH AKBAR UMAT MUSLIM????
DAN BERSAMA UMAT MUSLIM LAINNYA MENGUCAPKAN DOA2X/LAFAZ Allah SWT????
SAYA YAKIN UMAT KRISTIANI TIDAK AKAN MAU.
TERIMA KASIH.
WASSALAM…
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Travian 10
11 January 2011 17:30:06
good comment
3

bang fariz kayanya ngak di suruh untuk mengucapkan sesuatu dalam ajaran agama kristen deh….
dia di undang ke acara natal…bukan acara kebaktian rohani..
saya yakin,saudara2 kristen kalau di undang ke acara idul fitri,ngak keberatan…asalkan tidak disuruh untuk mengikuti tata cara dari umat muslim,seperti fariz yang hanya duduk dan tidak mengikuti doa2 dari ibadah natal.
salam.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Roelus
11 January 2011 18:42:35
good comment
4

Gak usah diambil hati Mbak. Saya sebagai muslim juga malu bacanya. Kurang kerjaan amat orang Kristen datang ke khutbah akbar umat islam tanpa undangan. Emang pernah mereka ngundang? Orang ibadah di rumah ibadah sendiri aja aja suka diusir. Kalo Fariz mah jelas, datang karena diundang.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Shinigami Tatoba
11 January 2011 20:02:36
good comment
0

Saya yakin mau kok. Asal diundang, saya yakin mau. Tapi kalau mengikuti ibadahnya dan yang lebih mendalam, mungkin itu yang harus diketahui bahwa ada batasannya.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Muna Panggabean
11 January 2011 21:07:29
good comment
0

fahrul, dalam ibadah natal kemarin, terpikir oleh ulil untuk mengundang kaum nasrani dalam perayaan maulud nabi. suami saya langsung berjanji akan hadir membawa kor kaum bapak guna menyanyikan salah satu karya felix mendehlsohn bartholdy yang syairnya kalau tidak salah berisi pujian kepada mereka yang datang untuk membawa berita salam: ‘alangkah manis datangnya pembawa berita salam’
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Wardah Assegaf
11 January 2011 22:27:48
good comment
0

Setiap manusia sdh tercatat takdir hidupnya di lauhul mahfudh……..jika Allah menghendaki akhir hidup dia dlm keadaan su’ul khotimah maka terjadilah spt itu sekalipun dlm keseharian nya dia menjalankan ibadah dgn baik……..dan lg pula dlm agama Islam segala sesuatunya sdh di atur bahkan sampai hal terkecil sekalipun, termasuk hal dlm bertoleransi beragama, itu telah di atur dlm surah Al-Kafirun dan ada di ayat terakhir yg artinya “BAGI MU AGAMA MU DAN BAGI KU AGAMA KU”
Dan barangsiapa yg mencampuradukkan aqidah maka dia akan tanggung sendiri akibatnya.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Wardah Assegaf
11 January 2011 22:33:12
good comment
0

Setiap manusia sdh tercatat takdir hidupnya di lauhul mahfudh……..jika Allah menghendaki akhir hidup dia dlm keadaan su’ul khotimah maka terjadilah spt itu sekalipun dlm keseharian nya dia menjalankan ibadah dgn baik……..dan lg pula dlm agama Islam segala sesuatunya sdh di atur bahkan sampai hal terkecil sekalipun, termasuk hal dlm bertoleransi beragama, itu telah di atur dlm surah Al-Kafirun dan ada di ayat terakhir yg artinya “BAGI MU AGAMA MU DAN BAGI KU AGAMA KU”
Dan barangsiapa yg mencampuradukkan aqidah maka dia akan tanggung sendiri akibatnya.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Pisi Wibowo
11 January 2011 22:45:01
good comment
4

Kita kadang lupa bahwa nenek moyang kita itu ADAM dan HAWA, orang kok terkadang membeda-bedakan Suku, Ras, Agama (SARA, bener ga sih). Lha Agama kegiatannya cuman dua :
- RITUAL, hablum minallah, urusan masing pribadi dengan TUHAN, ke masjid, pura, gereja, vihara, sinagoga, dll
- SOSIAL, hablum minanas, urusan dengan ciptaan Tuhan, dengan manusia, hewan, tumbuhan pokoknya alam sekitar kita dll. Dengan tujuan mempersembahkan buah karya (bermasyarakat, berkeluarga, hidup adil, menjaga lingkungan dll) kita kepada Tuhan.

Lha klo kita gak bisa bermasyarakat, gak mau menjaga dan memelihara lingkungan dll apakah itu yang akan kita persembahkan padaNYA.

Kita selalu bilang, kita takut sama TUHAN,….tapi ciptaanTUHAN ? lingkungan kita RUSAK, pembantu kita SIKSA, orang yang BEDA AGAMA kita ANIAYA…inikah yang dinamakan TAKUT degan TUHAN ?
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Joe Ezra
12 January 2011 02:27:34
good comment
0

Saya dari umat nasrani berdo’a untuk semua umat tak terkecuali umat muslim, supaya kita semua diberikan hikmat untuk bisa mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri…
PENGHAKIMAN adalah bagian TUHAN, bagian kita adalah MENGAMPUNI !!!
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Budi Setiawan
12 January 2011 03:06:51
good comment
0

Fahrul kamu ini ngomong apa sih…….?? ngakunya muslim…gak ada orang muslim seperti anda..jgn2 anda ini non muslim yg ngakunya muslim, itu bisa saya liat dari komentar anda.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Abu Jundullah
12 January 2011 08:38:24
good comment
0

@Wardah:
Fariz RM datang ke acara tsb karena Takdir Allah kan ? Sudah tercatat di lauhul mahfudh bahwa pada hari dan jam itu, Fariz RM ada di GKI Maulana Yusuf, menyanyi.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Benny Setyabudi
12 January 2011 13:30:09
good comment
0

@ Rizal: itu jenggot karena anda keseringan face lift ya?
@ Budi: anda punya hak untuk menilai kadar keimanan seseorang?
@ Abu: nyanyian pujian kepada sang pencipta itu dilarang ya?
@ Pisi: komentar anda lebih berkwalitas dari ketiga nama diatas
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Iwan Budi Santoso
12 January 2011 16:04:22
good comment
0

@ Rizal : Orang2 seperti anda inilah yang membuat citra kaum muslim tambah ngga karu2an..apakah ini berarti bahwa anda mau melakukan sesuatunya dengan pamrih..jika kaum kristiani tidak mau datang ke acara2 anda sebab anda tidak mengundangnya dengan tulus hati..Saya kaum katholik..tinggal di daerah yang mayoritas 95% kaum muslim..dan saya pasti datang ke acara perayaan Idul fitri atau Idul adha karena saya di undang,dan dengan tulus karena mereka yang mengundang saya tau pasti bahwa saya adalah seorang non muslim..saya tegaskan acara PERAYAAN.. BUKAN KEAGAMAAN dan saya tidak mengikuti doa/sholawat atau apapun namanya di acara tersebut(maaf saya tidak bisa berbahasa arab) dan juga sebaliknya..seperti yang saya baca Bung Fariz juga tidak di minta berdoa dalam cara Kristiani..beliau hanya menyanyi..yang memang itu profesi beliau..dan lagi menurut saya urusan agama itu adalah hak kita sebagai masing2 individu dan hanya Tuhan/Allah yang bisa menilai baik buruknya tindakan kita.Anda sebagai manusia TIDAK ber HAK menilainya..emangnya anda Allah??
@ Benny S …emang bulu mana tu yang naik kalau keseringan facelift.wakakakakaka…
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Chocolate
11 January 2011 14:59:01
Good Comment
2

Hal yg kecil tapi mempunyai arti yg besar untuk semua umat beragama…Mulailah damai itu dr diri kita sendiri maka lama2 kelamaan akan myebar dan memenuhi dunia ini…Thx for sharenya Mas Fariz.tidak seharusnya agama mengkotak2an orang sehingga menimbulkan rasa benci pada org lain karna merasa paling…kita semua sama koq dihadapan Tuhan
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Dwimesse
11 January 2011 15:02:16
Good Comment
0

Saya bangga dengan pengalaman “spiritual” bang Fariz….sesungguhnya Allah Swt sedang menguji bang Fariz….karena disaat itu bang Fariz punya kesempatan untuk meninggalkanNYA atau paling tidak berfikir untuk meninggalkanNYA..tapi tidak bang Fariz lakukan…percayalah bahwa Allah punya cara sendiri mempersatukan kita dengan orang2 yang kita kasihi apapun agama dan kepercayaan mereka, selama kita memohon dan yakin untuk dapat dipersatukan….kita bisa selamatkan mereka orang2 yang kita kasihi dengan terlebih dahulu menyelamatkan diri kita dari murkaNYA…semoga bang Fariz diberikan kesembuhan dan dikuatkan iman…amien…
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Bima Cakra
11 January 2011 15:08:16
Good Comment
1

assalamualaikum….wr..wb…mohon maaf ya ? saudara/i 2 …saya sebagai manusia biasa coba berpendapat di sini…lakukanlah apa yang harus kita lakukan dan perbuat…selama itu baik dan di landaskan kebenaran…jangan kita menganggap kita paling baik, paling benar, paling sempurna iman dan keyakinan kita…? semakin kita belajar lebih dalam dan jauh tentang agama kita pribadi maka semakin luas dan bijaksana berpikir…bukan menjadi militan…keras…angkuh…merasa paling benar…kalau kita, jadi untuk saudara fariz rm. bukan ukuran kita manusia dengan keterbatasan , masih suka duit, makan, hidup senang….munafik….dan riya…bisa menganggap saudara fariz…benar atau salah…! apapun yang kita lakukan selama membawa manfaat, kedamaian, dan kesejahteraan bagi sesama…makhluk dan alam ini…adalah baik dan benar ada nya….jadi kalau ada seseorang semakin tinggi pemahaman agama nya tapi berfikir nya semakin paling baik dan benar…maka sesungguh nya ia berada dalam kemunduran.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Anatoly Dimitri
11 January 2011 22:25:33
good comment
2

setuju….. seringkali orang yg NGAKU BERAGAMA justru penuh dengan KEKERASAN, KEBENCIAN, DAN PENGKOTAK-KOTAKAN. Malahan, orang atheis lebih cinta damai dan manusiawi. Aneh kan? Orang yg tdk beragama malah lbh baik daripada yg beragama.
Contoh sederhana aja : Indonesia adalah negara mayoritas Islam TERBESAR DI DUNIA, tapi KORUPSI MASUK DALAM 10 BESAR DUNIA.
Jadi, jangan banyak mengecam, koreksi diri sendiri. Kalo agama TDK MEMBAWA KITA pada kebaikan, lebih baik TIDAK USAH beragama.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Ridwan Mangkulangit
11 January 2011 15:11:40
Good Comment
1

ATAS NAMA Pluralisme SEMUA JADI KEBABLASAN…..GW SANGAT ANTI Pluralisme DAN ANTI ULIL
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Roelus
11 January 2011 18:51:03
good comment
0

Jangan kaget kalo di sorga nanti lo ketemu Ulil dan mereka yang setuju pluralisme. Eh, salah! Lo juga belum tentu masuk sorga deng.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Dietmar Adjie
11 January 2011 20:36:40
good comment
0

Ok, Mas Rid anyway…tp saran saiya mau pro apa anti itu namanya smoga tidak dijadikan persepsi yg menjustifikasi kebenaran yang taklid dan cenderung provokatif… bukan nya apa2..ANDA mw bilang apa ?klo remaja2 muslim sangat suka menyanyikan dan menghayati lagu2 diva dari Barat yang tidak sedikit lirik lagunya adalah condong ke tema2 kerohanian Nasrani? bahkan di gereja sering dinyanyikan dalam kebaktian mereka..saiya tidak perlu menyebutkan satu per satu lagu2 tsb judul n penyanyinya siapa..smoga ke ironis an ini bsa membuka khasanah saudara2i seiman kita agar..(minimal) berkata benar atau diam (untuk berfikir)
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Hendra Prasetya
11 January 2011 20:51:34
good comment
1

untuk bro Fahrul: belum tentu Ulil masuk surga jugakan, begini aja deh jija anda seorang muslim belajar lagi deh (ngaji lagi) tentang fiqih
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Wise Man
11 January 2011 23:31:24
good comment
0

saya setuju dg saudara hendra prasetya! buat fahrul amama, mending belajar ngaji aja dulu yang khatam
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Suryo Widodo
12 January 2011 01:58:18
good comment
0

hahahahahahah
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Benny Setyabudi
12 January 2011 13:30:14
good comment
0

homo homini lupus, manusia itu tidak bisa hidup sendiri. adam waktu diciptakan Tuhan merasa kesepian, lalu diciptakanlah Hawa oleh Tuhan dari tulang rusuknya. Kalo maunya hidup sendiri jangan-jangan yang anti pluralisme doyan swalayan ato cacat bawaan, ya model orang Kasim gitulah…..
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Muna Panggabean
11 January 2011 15:14:32
Good Comment
1

dalam ibadah natal tersebut, fariz rm sama sekali tidak menyanyikan lagu-lagu kristen, tapi 2 buah lagu yang syairnya menjangkau kemanusiaan yang universal. sayalah yang menulis 13 dari 18 serenada dalam cd Dari Sebuah Guci. selain dari lagu Mari Pulihkan Dunia yang sudah tertera di atas, fariz menyanyikan lagu Aku Mau Bilang Padamu yang syairnya berbunyi sebagai berikut:

aku mau bilang padamu
bahwa cinta bukanlah pinta
dia mengalir sekuat gaya
dan melumatkan segala rasa

aku mau bisik padamu
bahwa cinta adalah daya
yang menghangatkan malam-malammu
dan menggantikan peluh tubuhmu

dia melebihi megahnya surga
dan mengatasi panas neraka
kepada dunia cinta mendamba
dam mengosongkan dirinya

aku tahu kata dunia
bahwa cinta adalah sayang
tapi dengarkan apa kubilang
sungguhlah cinta adalah daya

aku janji pada semesta
pijar cinta terus membara
yang menyalakan padam nurani
dan yang melipur segala khilaf

dia menurunkan semua raja
dan meninggikan kamu yang papa
kepada dunia cinta mendamba
dan mengosongkan dirinya
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Puji Soni
12 January 2011 00:17:31
good comment
0

kadang hati tak bicara
pikir tak berkata
cinta menipu kita
kekosongan menista
cinta menipu kita
menjauhi sorga
mendekat neraka
cinta menipu kita
jiwa jiwa yang papa
cinta menipu kita
tanpa kata
tanpa bicara
tanpa daya
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Sukma Nuswantara
11 January 2011 15:15:39
Good Comment
0

Tuhan memberkati Bang Fariz. Kami mendoakan buat kesembuhan anda
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Abu Affan
11 January 2011 15:40:19
Good Comment
0

Indahnya klo semua agama saling menghormati..tidak ada lagi penindasan, perang dan penyiksaan.tidak ada lagi pencaplokan wilayah, negara dan pembantaian terhadap orang yg lemah.damai negeriku.damai duniaku.semoga amerika dan sekutu2nya sadar akan hal itu.amin
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Aang Koswara
11 January 2011 15:41:25
Good Comment
0

Terima kasih share ceritanya, sangat menyentuh, Harmonisasi perbedaan yang dipadukan melalui bahasa musik yang universal … Saya seorang muslim, saat ini tinggal di negara dengan mayoritas Non Muslim, tapi mereka memberikan perlakuan yang sangat baik dan menjunjung tinggi nilai - nilai kemanusiaan, sangat menghormati apa yang saya yakini (Islam), bukan kah Indonesia juga harusnya demikian? Melindungi mereka yang minoritas karena keyakinan adalah hak yang paling dasar dari masing - masing individu yang bersifat vertikal, jika hak ini saja tidak terjamin bagaimana kehidupan yang lainnya? … Salam Damai negeriku, Indonesia …. Semoga Alloh memberikan kesembuhan buat Mas Fariz RM ..
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Maks Hendrawidjaja
11 January 2011 15:42:55
Good Comment
1

Fariz telah menunjukkan iman kristiani sejati meski dia seorang muslimin. Apalah istilahnya pluralisme atau apa, ajaran kasih Tuhan ada didalam dirinya. Semoga damai menyertai kita sekalian…
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Akmal Zen
11 January 2011 15:57:43
Good Comment
2

Setiap agama baik itu Kristen ato Islam mempunyai tatacara dan aturan sendiri2, kita harus menghormatinya, jadi jika dia seorang muslim juga harus taat aturan agama Islam, makanya kita harus mengenal lebih dalam agama kita, jangan setengah-setengah! yang Kristen silahkan mendalami ajarannya dan yang Islam harusnya dia masuk secara kaffah! jadi biar tahu mana yang benar dan mana yang salah, tidak menabrak smua aturan dengan alasan kemanusiaan ataupun hak asasi manusia. smoga kita selalu mendapatkan hidayahNYA, amiiin ya Rob.
Maaf untuk temen2 yg non muslim jika ada tulisan yg tidak berkenan.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Dave Peace
11 January 2011 16:05:20
Good Comment
1

Sdr. Fariz yang terkasih..,
Tuhan pencipta Anda, adalah Tuhan yang sama yang akan menyembuhkan penyakit Anda, cukup dengan percaya saja dan imani kesembuhan tersebut. Tuhan itu Yeshua Hamshia/Isa Almasih/Yesus Kristus. GBU
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Rosana Triwidodo
11 January 2011 16:56:06
Good Comment
1

Allah Bapa yang Maha Kasih, kami percaya kasihMu kepada seluruh umatMu tak akan dapat dikotak-kotakan…..Berkati Fariz RM ya Bapa….berilah kesembuhan baginya, angkat semua beban sakitnya, berkati isri, anak-anakmya serta keluarga besarnya dan seluruh teman-temannya…… Terima kasih Bapa Engkau pakai Farisz RM sebagai saluran kasihMU kpd kami semua
Dalam Nama Bapa Putra dan Roh Kudus Amin.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Guru Qusoyi
11 January 2011 16:58:53
Good Comment
3

Apakah menghormati agama itu harus dengan cara datang dalam acara ibadah agama lain? Kadang isu2 pluralisme sering memojokkan umat untuk menjalankan ibadahnya masing2. Apakah untuk menghormati umat Islam, haruskah umat kristen ikut jum’atan atau ikut dalam sholat tarawih? Peringatan Natal adalah suatu peribadatan, kita menghormatinya dengan cara memberikan mereka keluasan untuk beribadah, menjaga agar tidak diganggu orang. Dan tidak perlu kita harus datang, ikut bernyanyi nyanyi. Begitulah yang saya pahami tentang saling menghormati.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Auto Bots
12 January 2011 11:34:22
good comment
0

Adalah 101% hak Bapak/Ibu sekalian utk hadir atau tidak atas undangan seseorang.

Pertanyaannya knp jadi banyak yg berkomentar negative disini ya? Dan merasa ‘terserang’ ya?
Sesungguhnya imbalan Neraka atau Surga utk Fariz RM bukan Domain kita sbg Manusia!

DAMAILAH INDONESIA-KU
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Benny Setyabudi
12 January 2011 11:39:15
good comment
0

Itu namanya ikut menyelami. Sama halnya dengan menghadiri acara pemakaman. Toh kadangkala ada yang diupacarakan secara Kristen atau Islam atau tidak sama sekali. Sepanjang kita mampu mengikuti dan beradaptasi secara harmonis, itu namanya berinteraksi secara total. Yang tahu keyakinan kita hanya Tuhan, kita pun tidak. Kenapa, karena manusia terlahir tidak sempurna. Mudah menyangkal/menghujat/menyesali takdir terhadap apa yang sebelumnya diyakini apabila esoknya dapat cobaan berat. Sepanjang itu tidak bertentangan dengan ajaran agama saya rasa toh malah disitu pahalanya kan. Coba saya tanya, apakah di Al-Quran diajarkan untuk tidak mengucapkan salam kepada umat lain? FYI, kata “Allah” (atau dilafalkan dalam bahasa arab “Auloh” itu sudah dipakai di dalam kitab Nasrani jauh ribuan tahun sebelum Quran.
Saya bisa membaca apa yang tersirat dari komen anda yang sepertinya tidak setuju dengan tindakan mas Fariz. Ok lah, beri kebebasan orang lain untuk mengekspresikan toleransinya. Kalo masFariz mungkn bisa menuangkan lebih total dibanding anda. Tapi gak apa-apa, saya tetap hargai itu.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Rosana Triwidodo
11 January 2011 17:01:21
Good Comment
0

Allah Bapa kami mhn, lindungilah Fariz RM beserta keluargaNYA, kirimkanlah malaikat surgawi untuk menjagai mrk dimanapun dan kapanpun mrk berada dan jauhkanlah mrk dari malapetaka dan dosa………..amin
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Oktavianus Pasauran
11 January 2011 17:11:59
Good Comment
0

Sungguh tulisan yang sangat inspiratif. menggugah rasa kemanusiaan di jaman ini ketika kita kebenaran hanya milik golongan tertentu. Ibu Muna, anda menuliskan penuh dengan hati. anda menulis tanpa maksud menyebarkan kebencian. anda membuka mata hati. mungkin banyak yang tidak setuju dengan tulisan anda. tulisan anda sungguh mengubah dunia melalui cerita Fariz R.M. ibu telah berhasil menyuarakan keprihatinan kami dengan damai. Sukses buat Ibu. Salam buat semua yang ada di cerita ibu.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Ari Ujianto
11 January 2011 17:27:36
Good Comment
0

Tidak sia-sia saya menjadi penggemarmu dari dari dulu, Bang. Tuhan bersamamu selalu
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Hadi Samsul
11 January 2011 17:44:17
Good Comment
0

saya membaca sampai akhir tulisan ini, terlepas dari pro dan kontra, saya menyimpulkan: fariz rm mendapat hidayah-NYA dari tempat yang tidak disangka2…
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Wendi Basri
11 January 2011 17:56:15
Good Comment
0

Kita sesama pemeluk agama memang harus saling toleransi dan menghormati gama lain…tapi janganlah mengatasnamakan toleransi, kita mencampurkan akidah dan ibadah dari semua agama…hargailah orang yang menjalankan ibadah berdasarkan agama yang diyakininnya..dan janganlah kita mengajak pemeluk agama lain untuk mengikuti ibadah agama kita…!
Janganlah kita sesama pemeluk agama di Indonesia saling memprovokasi akidah pemeluk agama lain dengan mengatasnamakan toleransi beragama…biarkanlah kaum muslimin untuk tidak mengucapkan ucapan selamat natal kepada kamu kristiani, sebagaimana kaum kristiani tidak diminta oleh kaum muslim untuk mengucapkan selamat hari raya idul fitri…kalau itu berjalan sebagaimana mestinya, maka sungguh indah kerukunan beragama..dan itu baru namanya TOLERANSI BERAGAMA YANG BENAR…!
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Roelus
11 January 2011 19:04:53
good comment
1

Itu adalah toleransi yang hambar, dingin dan tidak asik. Dan toleransi pengecut ketika kita diam saja saat melihat sebagian dari kaum kita membakar rumah ibadah mereka, dan mengusir mereka dari rumah ibadah mereka sendiri.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Shinigami Tatoba
11 January 2011 20:26:25
good comment
0

Saya pikir dari artikel di atas tidak ada hal yang mencampur adukkan ibadah, hanya menghadiri dan ikut bernostalgia tentang kenangan masa lalunya. saya pikir kalau toleransi itu membatasi diri secara berlebihan maka itu lebih tepat dikatakan perbuatan yang acuh tak acuh. Memang ada batasannya, kita harus tahu batasan tersebut agar tidak tercampur Semua kembali pada tiap masing orang, jika anda melihat teman anda bahagia, apakah anda tidak akan juga ikut bahagia bersamanya? atau jika teman ada sedih, apakah anda tidak akan juga ikut berduka bersamanya?
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Dietmar Adjie
11 January 2011 20:54:02
good comment
0

.ANDA mw bilang apa ?klo remaja2 muslim sangat suka menyanyikan dan menghayati lagu2 diva dari Barat yang tidak sedikit lirik lagunya adalah condong ke tema2 kerohanian Nasrani? bahkan di gereja sering dinyanyikan dalam kebaktian mereka..saiya tidak perlu menyebutkan satu per satu lagu2 tsb judul n penyanyinya siapa..smoga ke ironis an ini bsa membuka khasanah saudara2i seiman kita agar..(minimal) berkata benar atau diam (untuk berfikir) dan tifdak kalah pentingnya..pe er ummat ternyata tidak kalah banyaknya dari isu2 populer ttg bab TOLERANSI AGAMA.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Oline 79
11 January 2011 21:12:54
good comment
1

kata-kata TOLERANSI bukan hanya tulisan, mas Wendi. Definisi anda mengenai toleransi = acuh tak acuh alias masa bodoh alias urusanmu ya urusanmu, urusanku ya urusanku.
Mengucapkan “Selamat merayakan Nyepi” bukan berarti anda harus ikut Nyepi, dan mengucapkan “Selamat Natal” bukan berarti anda menjadi Kristen. Dangkal sekali.
Mengucapkan selamat hari raya x untuk yang merayakan hanya sebagian kecil dari praktek TOLERANSI tapi memiliki makna yang sangat BESAR. Itu artinya, anda ikut berbahagia bersama saudara anda meski tidak seiman, laiknya anda mengucapkan “selamat ulang tahun” kepada teman anda yang berbeda agamanya.

Maafkan pemikiran saya yang masih sangat terbatas ini.
Semoga berkenan.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Rahmat Wahyu
11 January 2011 21:22:11
good comment
1

@Fahrul Amama, mnrt saya komentar anda sama sekali tidak berhubungan.
apa hubungan nya toleransi pengecut dgn toleransi beragama ?? dan toleransi yang hambar, dingin dan tidak asik?? anda mau membuat aturan toleransi antar agama sendiri??

semuanya sudah diatur didalam agama, termasuk toleransi antar umat beragama, semuanya mempunyai cara masing-masing, dan tolong hormati itu..

buat Mas Fariz RM.. cm satu kata salut…
tetapi.. tanggung sendiri konsekwensi nya kelak
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Anatoly Dimitri
11 January 2011 22:26:17
good comment
0

MENGUNDANG orang beragama lain untuk datang menghadiri ibadah TIDAK SALAH. Toh bukan PAKSAAN dan KEPUTUSAN tetap ada di tangan orang yg diundang. Yang salah adalah jika kita MELARANG ORANG LAIN BERIBADAH.
Beribadah adalah URUSAN PRIBADI manusia dgn Tuhannya, mengapa manusia lain melarangnya ???
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Pisi Wibowo
11 January 2011 22:59:24
good comment
0

- Orang ATHEIS siap MERUSAK dan MENGHANCURKAN TEMPAT IBADAH
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Pisi Wibowo
11 January 2011 23:00:18
good comment
0

- Orang ATHEIS siap MERUSAK dan MENGHANCURKAN TEMPAT IBADAH
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Pisi Wibowo
11 January 2011 23:00:45
good comment
0

- Orang ATHEIS siap MERUSAK dan MENGHANCURKAN TEMPAT IBADAH
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Pisi Wibowo
11 January 2011 23:00:47
good comment
0

ATHEIS= adalah golongan orang-orang yang tidak mengakui adanya TUHAN, berarti:
- Orang ATHEIS TIDAK SUKA suka melihat orang yang sedang beribadah menyembah TUHANnya.
- Orang ATHEIS selalu berusaha mengGAGALkan orang yang berniat/sedang berIBADAH MENYEMBAH TUHANnya.
- Orang ATHEIS TIDAK AKAN SUKA melihat RUMAH IBADAH, dimana tempat orang berIBADAH MENYEMBAH TUHANnya.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Pisi Wibowo
11 January 2011 23:01:00
good comment
0

- Orang ATHEIS siap MERUSAK dan MENGHANCURKAN TEMPAT IBADAH
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Pisi Wibowo
11 January 2011 23:01:01
good comment
0

- Orang ATHEIS siap MERUSAK dan MENGHANCURKAN TEMPAT IBADAH
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Pisi Wibowo
11 January 2011 23:01:16
good comment
0

- Orang ATHEIS siap MERUSAK dan MENGHANCURKAN TEMPAT IBADAH
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Pisi Wibowo
11 January 2011 23:02:17
good comment
0

- Orang ATHEIS siap MERUSAK dan MENGHANCURKAN TEMPAT IBADAH
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Pisi Wibowo
11 January 2011 23:04:06
good comment
0

- Orang ATHEIS siap MERUSAK dan MENGHANCURKAN TEMPAT IBADAH
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Pisi Wibowo
11 January 2011 23:06:44
good comment
0

- Orang ATHEIS siap MERUSAK dan MENGHANCURKAN TEMPAT IBADAH
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Pisi Wibowo
11 January 2011 23:07:26
good comment
0

- Orang ATHEIS siap MERUSAK dan MENGHANCURKAN TEMPAT IBADAH
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Suryo Widodo
12 January 2011 02:31:24
good comment
0

suka suka andalah pak Wendi kalo bisa bikin aja dunia tersendiri, semua sama, semua tidak ada yang beda.sementara Tuhan menciptakan perbedaan2 terus menerus anda akan bersaing dengan Tuhan atau bahkan anda telah mendikte Tuhan, apa maunya Tuhan dengan kurang lebih 6 milyar manusia di bumi ini?mosok hanya sekitar 1,3 milyar orang yang akan masuk surga?mintalah petunjuk Tuhan megapa orang dilahirkan berbeda….
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Khairuddin Ramadhoni Bancin
11 January 2011 17:57:56
Good Comment
0

dalam beragama saja ga ada paksaan kok, ngapain juga memaksakan pemikiran orang lain,,..

untukmu agamamu dan untukku agamaku..
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Dedy Riyadi
11 January 2011 18:03:22
Good Comment
0

Semoga Tuhan menyembuhkan Mas Fariz RM…
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Sigit Susinggih
11 January 2011 18:06:35
Good Comment
0

Wah hebat, gue aja ga mampu buat shalat subuh di mesjid. Lha ini mas Fariz justru mampu melakukannya stelah mendapatkan HIDAYAH di GEREJA! Salut buat mas Fariz. Allah SWT memang punya rahasia yg tidak disangka2x. HIDAYAH bisa datang dimana saja. Termasuk dari tempat yang tidak diperkirakan sebelumnya. Alhamdulillah.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Anatoly Dimitri
11 January 2011 22:27:33
good comment
0

bersyukur bahwa gereja menjadi berkat buat Fariz
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Bernadus Tallaut
11 January 2011 18:44:50
Good Comment
0

Thanks Muna & Fariz and Mas Ulil
That is Great Action power Bhineka Tunggal Ika
Best Regards GBU All
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Karel Latumaerissa
11 January 2011 18:58:52
Good Comment
0

Ketika keyakinan dan keimanan Fariz RM sebagai seorang Muslim semakin bertumbuh setelah mendapat undangan dari Tuhan untuk bernyanyi di gereja, siapa yang sanggup merancang dan mengijinkan semua ini? Bukankah iman kita perlu diuji? Selanjutnya biarkan hal tersebut menjadi wilayah ke-Ilahi-an yang Maha Kuasa. God works in mysterious way.

Terima kasih untuk tulisan diatas. Truly Inspiring!!
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Muna Panggabean
11 January 2011 19:05:51
Good Comment
1

saya akan senang sekali jika para pembaca memberi penilaian atas tulisan ini. letak tautannya persis di bawah “sebarkan tulisan”, pada sudut kanan bawah tulisan tersebut. trims.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Tyas Santoso
11 January 2011 21:23:08
good comment
0

Oke..saya beri rating inspiratif…

It really touches my heart…
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Roelus
11 January 2011 19:06:44
Good Comment
2

Bravo Bang Fariz RM! Ya. Hidayah Allah SWT itu bisa datang kapan saja. Saat di gereja sekalipun. Sebagai muslim saya pernah mengunjungi banyak gereja di Pulau Sangihe dan melihat dari dekat bagaimana masyarakat di sana memuji Tuhan. Saya tersentuh dengan keimanan mereka. Yang dengan riang memuji Tuhan, walau sehari-hari hidup mereka didera kesusahan. Mendoakan saudara mereka yang sedang sakit, walau mereka sendiri sakit-sakitan. Menyisihkan uang mereka untuk persembahan, walau boleh jadi itu berarti mengurangi uang belanja makan mereka yang cuma pas-pasan. Saya belajar tentang KASIH dari mereka. Saya dapat merasakan keutamaan agama Islam justru ketika melihat sendiri kebaikan umat kristiani. Tiba-tiba saya menjadi lebih cinta agama saya, dan merasa lebih berlipat keimanan saya. Ketika tinggal di Jakarta, saya tidak menemukan hidayah yang sama di mesjid-mesjid di sana. Agama menjadi hambar pada masyarakat yang arogan, intoleran dan merasa sebagai ahli waris surga yang sah.
Saya kemudian menyimpulkan, orang2 yg tidak toleran kepada ajaran agama lain adalah orang yg sesungguhnya masih meragukan keimanannya sendiri.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Hendra Prasetya
11 January 2011 21:19:15
good comment
2

kenapa komen2 anda selalu meyudutkan islam, sudah saya katakan anda perlu belajar lagi (ngaji lagi) terutama tentang fiqih jika anda benar2 seorang muslim….
ini ketikan/perkataan anda : “Menyisihkan uang mereka untuk persembahan, walau boleh jadi itu berarti mengurangi uang belanja makan mereka yang cuma pas-pasan” sekarang saya mau tanya apakah anda tau tentang zakat terutama zakat fitrah….????? kalo anda seorang muslim pasti tau….
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Anatoly Dimitri
11 January 2011 22:30:35
good comment
0

saya setuju….
orang yg tidak toleran kepada ajaran agama lain bukan saja masih meragukan keimanannya sendiri, tapi dia lebih serupa dengan supporter sepak bola, pendukung fanatik yg rela melakukan kekerasan jika tim kesayangannya kalah dalam bertanding.
lebih mirip begitu kan?
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Wise Man
11 January 2011 23:34:40
good comment
0

saya sangat salut dengan opini HENDRA PRASETYA. beropini berdasarkan data dan fakta. seprti itulah hendaknya memberikan komentar/masukan.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Puji Soni
12 January 2011 00:35:25
good comment
0

sabarlah bang hendra…..islam tidak pernah tersudut karena islam tidak ada di sudut,
Allah SWT, maha sabar . beri tangguhlah mereka sampai hari kiamat.
Allah telah berfirman orang-orang kafir kamu beri peringatan atau kamu tidak beri peringatan sama saja mereka tidak akan beriman.
tiada guna kita menghujat pada orang-orang terhujat
tak usah tebarkan firman pada orang-orang tak beriman
biarlah mereka menafsirkan sendiri kehidupan
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Ugie Jr
12 January 2011 01:17:34
good comment
1

FAHRUL, nama boleh sedikit keislaman.. tapi kok ketus terhadap agama sendiriii… JELAS FAHRUL NON MUSLIM,karna dia typical non muslim yg selalu menghujat islam dengan keburukan…kalo dia moslem dia akan tahu bahwa islam itu indah dan damai… karna AGAMA MUU AGAMA MU, AGAMA KU AGAMA KU…KITA JALAN BERIRINGAN TANPA MENGHUJAT…
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Roelus
12 January 2011 13:52:33
good comment
0

Buat Pak Hendra, saya tidak menyudutkan Islam Pak. Sama sekali tidak. Saya juga tidak membicarakan hukum fiqh disini, yang dalam banyak kasus juga tergantung mazhab yang dianut. Saya hanya mengomentari pengalaman spiritual seseorang terkait keimanan yang dia anut dan interaksinya dengan umat beragama lain. Saya juga terpaksa mengomentari respon yang menurut saya sangat reaksioner dari orang-orang yang tidak toleran, padahal belum tentu juga dia memahami agamanya sendiri.
Pertanyaan soal zakat fitrah juga menjadi pertanyaan saya Pak. Seberapa besar keikhlasan kita menyisihkan 3,5 liter, yang jika dikonversi dengan harga beras Rp. 10.000 sekalipun, berarti kita tak lebih hanya memberi RP 35.000 (itupun hanya setahun sekali). Saya juga bertanya-tanya, berapa banyak orang Islam yang membayar zakat maalnya dengan ikhlas? Kenapa kita belum bisa mengatasi kemiskinan yang melanda sebagian besar orang Islam, padahal mayoritas penduduk Indonesia itu katanya muslim.
Untuk Pak Ugie Jr, saya juga tidak ketus terhadap agama saya sendiri. Anda juga tidak berhak mendakwa saya sebagai non muslim hanya dari postingan saya.
Untuk Pak Hendra dan Pak Ugie. Terima kasih atas himbauannya untuk mengaji Al-Quran (dan Hadits tentunya) serta mengkaji ilmu Fiqh. Saya pasti akan mengikutinya. Tapi ukuran keimanan saya juga bukan dari berapa kali saya khatam Al-Quran dan berapa lama saya mengkaji berbagai mazhab dalam ilmu Fiqh. Anda boleh mengutip ayat dari surat Al-Kafiruun,”Bagimu agamamu. Bagiku agamaku”. Tapi kalau anda masih ketakutan bahwa Islam akan disudutkan, dipojokkan, dinistakan oleh perbuatan seseorang yang tengah menjalani pengalaman spiritualnya, boleh jadi anda tidak memercayai bahwa Islam adalah “Rahmatan Lil Alamiin”. Mungkin juga anda tidak yakin bahwa Islam adalah agama yang telah disempurnakan dan diridhoi oleh Allah SWT, seperti yang telah diwahyukan pada Surat Al Maidah ayat 3.

“الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا”
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Muna Panggabean
11 January 2011 19:11:08
Good Comment
0

counter tulisan ini sudah berkali-kali melampaui angka 20.000 (lebih dari 10 kali). namun, setiap kali mampir di kawasan 20 ribuan, atau 21 ribuan, atau 22 ribuan, atau 23 ribuan, selalu kemudian terjerembab ke angka 17 ribuan, atau 18 ribuan, atau 19 ribuan; pokoknya harus merangkak lagi dari bawah 20 ribuan.

saya tidak paham kenapa itu terus terjadi dan sudah melayangkan surat ke admin kompasiana namun tidak berbalas dan pemotongan angka jumlah pengunjung terus terjadi. untuk diketahui, dari amatan kami, tautan atas tulisan tentang fariz rm ini di-share oleh lebih dari 1.300an facebookawan, dan seratus twiteriwan.

bisakah admin kompasiana menjelaskannya kepada kita melaui ruang ini?
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Anatoly Dimitri
11 January 2011 22:34:53
good comment
0

seharusnya setiap insan pers adalah orang yg NETRAL. berwawasan luas dan memahami pluralisme dan tidak berpihak pada agama ato golongan tertentu. semoga admin kompasiana PROFESSIONAL.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Muna Panggabean
11 January 2011 19:15:26
Good Comment
0

di arsip kanal humaniora, tulisan tentang fariz rm ini untuk sementara berada di halaman 41 (bisa akan pindah ke halaman berikutnya jika kemudian ada tulisan lain masuk) dengan tautan http://www.kompasiana.com/channel/humaniora/page/41/

counter di sana memperlihatkan bahwa jumlah pembaca sudah mencapai angka di atas 44.000 orang, beda jauh dengan angka yang tertera di halaman ketika tulisan tersebut dimasuki.

sekali lagi, bisakah kompasiana menjelaskannya kepada kita?
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Pudin Oriza
11 January 2011 19:28:47
Good Comment
3

Na’u dzubillahimindzalik…….semoga bang Fariz mendapat Hidayah dan Ampuna ALLAH SWT….Sepengetahuan saya sebagai seorang muslim, kita muslimin dan muslimat tidak diperbolehkan memberikan ucapan selamat kepada pemeluk agama lain, baik di peringatan hari-hari besar mereka atau apapun itu nama. Karena dengan memberikan ucapan selamat kepada pemeluk agama lain secara tidak langsung kita mengakui adanya tuhan selain ALLAH SWT YANG MAHA ESA. dan sepengetahuan saya menduakan ALLAH SWT itu merupakan dosa besar dalam Islam. saya minta maaf kepada bang Fariz, bukan sok tau dan bukan saya lebih pintar dari bang fariz, saya adalah penggemar berat anda cuma saya prihain dengan apa yang bang FARIZ lakukan. bukankan sudah di sebutkan “LAKUMDINUKUM WALIYADIN” untukmu agamamu dan untukku agamaku… sekali lagi saya minta maaf kalau bang fariz kurang berkenan.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Oline 79
11 January 2011 21:02:47
good comment
0

itu khan menurut ’sepengetahuanmu’. Sesungguhnya orang yang merasa tahu tentang segala sesuatu sebenarnya NOL besar.
seberapa yakin kamu lebih pantas masuk surga ketimbang Fariz, mas Pudin Oriza ?
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Hendra Prasetya
11 January 2011 21:32:15
good comment
2

Untuk Oline: maksud anda apa Nol Besar..??? apa yang dikatakan/diketik Mas Pudin itu benar
Jika anda/Oline seorang muslim pasti tahu lah….
tapi jika anda seorang nonmuslim “LAKUMDINUKUM WALIYADIN” untukmu agamamu dan untukku agamaku…
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Abu Jundullah
12 January 2011 08:46:12
good comment
0

“Karena dengan memberikan ucapan selamat kepada pemeluk agama lain secara tidak langsung kita mengakui adanya tuhan selain ALLAH SWT YANG MAHA ESA.”

Dengan anda melakukan perbuatan baik, secara tidak langsung anda mengakui ajaran Kristen. Karena ajaran Kristen mengajak orang berbuat baik.
Jadi, supaya anda tidak dicap Kristen, berbuat jahatlah. Itu akan membedakan anda dengan orang Kristen!
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Shinigami Tatoba
11 January 2011 19:58:57
Good Comment
0

Yang dilakukan Bang Fariz kan bernostalgia, bukannya ikut-ikutan ibadahnya. Jadi saya tidak melihat dia melakukan hal yang buruk. Kalau memberi selamat, apa bedanya dengan memberi salam selamat pagi, atau selamat atas pernikahan. Pada saat kita memberi salam pernikahan apa kita ikut menikah? kan tidak, hanya kita juga berbahagia atas pernikahan tersebut. Sama seperti memberi selamat untuk hari raya, kita ikut berbahagia atas apa yang dirasakan oleh orang itu, bukan berarti kita menjadi/mengikuti orang itu. Jadi, janganlah berpikiran bahwa memberi selamat itu sama artinya dengan mengikuti paham/ajaran orang lain. Sukses selalu buat bang Fariz!!
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Paul Zacharia
11 January 2011 20:05:32
Good Comment
1

Mbak Muna, sangat mungkin ada yang kurang beres dalam urusan ini, tetapi ada satu kebenaran: sinar kasih yang tulus tidak dapat dibungkus!
Berita ini tak perlu dicatat, pasti juga akan terus meluas. Saya baru saja membaca sedikit teman yang berpendapat sudah langsung mentautkan di FB saya..! Tuhan berkati anda yang sudah menyiarkan secercah kesejukan di tengah kegersangan relasi antar iman yang begitu terusik oleh paradigma yang sangat sektarian. ANIMO BESAR menunjukkan bukti betapa KASIH dibutuhkan semua umat manusia, lepas dari iman apapun yang dianutnya!
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Muna Panggabean
11 January 2011 21:25:24
good comment
0

makasih, paul. saya pun tidak perlu catatan, hanya kepingin melihat tulisan ini berdiam beberapa lama di beranda kompasiana.

tapi, trims karena sudah diingatkan untuk teguh dalam kasih.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Benny Setyabudi
12 January 2011 15:20:52
good comment
0

Mbak, saya rasa masyarakat kita sangat belum siap menerima perubahan yang radikal antara dua kutub yang saling bertentangan. Kita lihat saja kasus Simon Perez, PM Israel yang dibunuh karena toleransi yang begitu tinggi terhadap kaum minoritas di wilayah Israel. Begitu pula kasus ini. Saya cuma menyayangkan ada pihak-pihak/golongan tertentu yang menjadi kompor karena tidak setuju dengan sikap bung Fariz. Saya tidak bisa mendorong/memaksakan apa yang diyakini seseorang termasuk bung Fariz. Kalau apa yang dijalani selama ini dirasakan meringankan bebanhati, mendamaikan suasana bathin dan melegakan kesesakan dalam dirinya, atau dengan kata lain lebih memberikan manfaat dalam hubungan pribadi dengan Allahnya. Saya secara pribadi sangat mendukung sekali.
DAn mbak Muna supaya lebih bersabar dan pasrahkan diri kepada yang diatas. Kalau semua ini benar adanya, buahnya nanti akan terasa di Surga.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Mas Didi A S
11 January 2011 20:22:18
Good Comment
2

mari kita berdoa dengan segala kerendahan hati dan jiwa yang berserah…. “Tuhan Allahku… aku mau bertanya: Apakah Engkau menanyakan apakah agamaku..? Apakah Engkau membeda-bedakan agama umat manusia..? Apakah Engkau mempunyai daftar mana agama yang Benar dan Tidak Benar..? Ya Tuhan Allahku… ampunkan segala ketidak tahuanku… ampunkan segala kesombonganku… ampunkan segala kebodohanku…. amien….amien….amien
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Mory Wallet
11 January 2011 20:28:29
Good Comment
2

SEMUANYA BELA TUHANNYA, MENCOBA SUBSIDI KEKUATAN TUHAN. KALO ADA BANYAK TUHAN, SURUH AJA PARA TUHAN BERTEMPUR, BIAR SEKARANG KITA YANG NONTON TUHAN BERTEMPUR, JANGAN TUHAN TERUS YANG NONTON KITA BERTEMPUR.. BODOH..
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Suryo Widodo
12 January 2011 02:34:19
good comment
0

hahahahahah betul sekali Pak Mory mereka pada mendikte Tuhan. baru sekali ini ada orang berpikiran terbuka seperti anda. Tuhan memberkati….
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Benny Setyabudi
12 January 2011 13:32:55
good comment
0

Kalo gak pertempuran antar Tuhan ada berarti Tuhan cuma satu kan ya pak Mory? Kok selama ini ciptaanNya a.k.a. manusia yang bertempur? Berarti yang bodoh ciptaanNya donk. Hahahahahaha…..
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Hendra Prasetya
11 January 2011 20:28:32
Good Comment
3

untuk umat muslim yg komen disini ngaji yang bener terutama tentang fiqih (hukum islam) terutama apa yang dilarang oleh Tuhan kita (Allah SWT) dan juga oleh Nabi Kita (Nabi Muhammad SAW)
untuk yang lain tanggapan dari saya hanya ini saja “Lakum diinukum waliyadiin artinya Untukmu Agamamu, dan Untukku Agamaku”
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Wise Man
11 January 2011 23:37:09
good comment
0

betul mas, mantab! lakum dinukum waliyadiin
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Erni Susanti
11 January 2011 20:45:59
Good Comment
0

Salut..buat Mas Fariz..
Apapun yang Mas lakukan, apapun tanggapan orang tentang Mas Fariz.
Tuhan tahu apa yang Anda lakukan..dan Tuhan tidak akan tinggal diam..Tuhan selalu perhitungankan setiap air mata (meskipun masih berkaca2) & getaran hati Mas Fariz.
Tuhan tidak akan tinggalkan bahkan tidak akan pernah lupakan Mas Fariz..tapi Dia peduli dan perhatikan Mas Fariz n kluarga.
Dia akan menyembuhkan Mas Fariz dan memberkati Mas Fariz & kluarga dengan damai sejahtera yang takkan pernah habis. Karena Dialah sumber damai sejahtera itu.
God Bless U Mas Fariz & Family. Amien
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Sony Kristanto
11 January 2011 21:23:44
Good Comment
1

Tiap manusia akan mempertanggung jawabkan semua perbuatannya kpd Tuhan YME.
Semoga Allah SWT melimpahkan hidayahNya kpd bang Fariz. Saya bukan anti pluralisme tapi marilah kita jalankan kewajiban thd agama kita masing-masing. Jgn merusak akidah atas nama toleransi dan hak asasi manusia.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Bintang Gaol
11 January 2011 21:53:02
Good Comment
2

Padahal ya… urusan masuk Sorga itu hanya misteri Ilahi. Kasihan kalau ada berani klaim : “Aku akan masuk sorga dan kamu tidak?!!” ; Bang Faiz, saya percaya Allah yg kau sembah akan menyembuhkanmu!!
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Bintang Gaol
11 January 2011 21:57:15
Good Comment
1

Padahal ya… urusan masuk Sorga itu hanya misteri Ilahi. Kasihan kalau ada berani klaim : “Aku akan masuk sorga dan kamu tidak?!!” ; Bang Faiz, saya percaya Allah yg kau sembah akan menyembuhkanmu!!
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Didiet Hidayat
11 January 2011 22:01:19
Good Comment
2

Kalau sekiranya yang, dilakukan itu bisa meningkatkan ekspor, menurunkan pengangguran, membuka lapangan kerja baru, memperbaiki infrastruktur jalan dan pelabuhan … gw dukung. Kalau enggak efek ekonominya …ntar dulu kali, yah … Kebutuhan kita masih di sandang, pangan, papan …. itu aja fokus …baru ngimpi tentang hal-hal lain …. Salam Logistik.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Bintang Gaol
12 January 2011 00:51:33
good comment
2

Kayaknya bangsa ini masih butuh gaya kepemimpinan Suharto ya… Betul bung yang anda bilang. Cuman gimana mau cari makan, kebutuhan paling mendasar aja, berdoa kepada Tuhan, undah ditimpuki pake batu. Negriku, dengan segala kemunafikanmu. Hidup SBY yang selalu memikirkan EKSPOR…
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Benny Setyabudi
12 January 2011 15:20:01
good comment
0

@ Didiet: Hehehehe….dikau ini kalo gak hati-hati memilah antara ekonomi dan agama nantinya kebablasan kayak Karl Marx lho. It’s ok menempatkan topik ekonomi ditengah-tengah media religi, sepanjang tidak menumpahkan kesalahan karena agama apabila terjadi krisis ekonomi yang parah.
@ Bintang: kebijakan SBY ekspor TKI masih berlanjut, mudah-mudahan harasshment, abuse, torture atau criminal act di bidang ketenagakerjaan bisa diselesaikan. Usul donk ke pak SBY supa sekali-sekali impor TKI
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Max Leon
11 January 2011 22:06:22
Good Comment
1

Luar biasa semoga menjadi panduan bagi seluruh umat beragama di indonesia agar saling mengasihi
krn Tuhan yg menciptakan kita manusia adalah Tuhan yg sama jd jangan membeda-bedakan agama satu dengan yg lain krn manusia di ciptakan utk saling mengasihi ,Setiap permasalahan selesaikan lah dengan KASIH tidak dengan perselisihan yg menjurus pada perpecahan..
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Anatoly Dimitri
11 January 2011 22:12:55
Good Comment
1

Seperti itulah SEHARUSNYA sebuah AGAMA : membawa umatnya pada CINTA PERDAMAIAN. Jika agama tidak demikian, BUAT APA BERAGAMA ? Pasti ada yang SALAH, entah agamanya, entah umatnya…
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Ali Mustahib Elyas
11 January 2011 22:13:18
Good Comment
2

Wiiii…keren.
ada kosidahan di gereja. enak juga shalawatan pakai nada lagu ‘malam kudus’
ada kang ulil pidato dengan latar belakang salib
Wah! indah sekali warna-warni itu. Mudah2an warna2 itu tidak saling melunturkan sehingga hilangkan keindahan pluralisme
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Muna Panggabean
11 January 2011 22:36:44
good comment
0

ali, saya akan terus berupaya memastikan warna-warna tersebut tidak saling melunturkan. buat saya, tidak ada hitam-putih. sebab, bahkan dalam gradasi dari putih ke hitam pun masih terdapat ribuan warna
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Suryo Widodo
12 January 2011 02:40:11
good comment
1

aku senang dengan tanggapan bang Ali Mustahib saya yakin bang Fariz dan bang Ulil itu tetap islam sejati, mereka sedang menunjukan bahwa Islam itu agama Rahmatan lil alamin. semoga senantiasa demikian bang.GBU
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Lion Judah
11 January 2011 22:17:41
Good Comment
0

King Jesus, please, let Fariz and his family experience a personal relationship with you through your Unconditional Love, Grace, Mercy, Peace, Forgiveness and Power …
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Wardah Assegaf
11 January 2011 22:40:19
Good Comment
0

JGN PERNAH MENCAMPURADUKKAAN AQIDAH……..KALIAN BERIBADAH DGN CARA KALIAN KAMI TDK AKAN MENGGANGGU ATAU MENGAJAK KAMI HARAP JG DEMIKIAN KALIAN JGN MENGGANGGU ATAU MENGAJAK KAMI YG MUSLIM………DAN BILA MEREKA YG TELAH KALIAN AJAK LALU MENGIYAKAN AJAKAN KALIAN, MAKA DI RAGUKANLAH KE ISLAMAN NYA, JGNKAN IKUT ACARA TERSEBUT, MENGUCAPKAN SELAMAT PUN SDH TIDAK BOLEH.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Benny Setyabudi
12 January 2011 15:58:14
good comment
0

HADOOOH…TULISAN_TULISAN DANGKAL GAK PENTING KAYAK GINI NIH YANG CUMAN PENUH_PENUHIN QUOTA DOANK. ISINYA UDAH GAK BISA DITARIK MANFAAT, BIKIN RUNCING DOANK. HEH, ORANG ASING. BALIK DEH KE NEGARA LO. BERANINYA PETENTANG-PETENTENG DI NEGERI ORANG. DISANA LO GEMBEL YA?
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Cayo Aksomo
11 January 2011 22:50:50
Good Comment
0

salut buat Fariz RM,mbak Muna dan orang2 yg terlibat didalamnya…begitu damainya dunia ini jika kita saling mengasihi satu sama lainnya GBU all..
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Henri Anas
11 January 2011 22:59:03
Good Comment
1

Buat yang pro atas tindakan bang Fariz yang beragama islam @ selama itu baik menurut bang fariz biarlah itu untuk dia, mudah mudahan Tuhan Allah SWT memang memberikan yang terbaik untuk dia, tetapi kita tetap harus ingat Lakum dinukum waliadin..yang artinya Untuk mu agamamu dan Untukku agamaku, maaf cuman mengingatkan ayat itu turun dengak kejadian.. sewaktu zaman nabi, Nabi diajak untuk toleransi kerjasama masalah ibadah, sehari agama melakukan ibadah islam sehari melakukan ajaran kristen jadi bergantian…maka ayat itu turun dan Nabi Menolak keras untuk toleransi masalah ibadah, karena ibadah tidak bisa digabungkan, tetapi toleransi untuk mereka melakukan agama silahkan jangan diganggu
Buat yang kontra dengan tindakan Bang Fariz @ jika kita merasa yakin kontra itu karena kita berlandaskan karena Al-qur’an dan Hadits..mudah mudahan itu kebaikan untuk Kita dari Allah SWT tetapi tanpa harus terlalu menghujat Bang Fariz atau pun para komentator atau pengunjung yang setuju dengan tindakan Bang Fariz,
Dan satu lagi kita jangan terpancing dengan berita ini untuk saling menghujat walaupun dengan agama lain, Kita Tegaskan sikap kita tanpa harus gontok gontokan,,dan perteballah iman kita jangan perbanyak atau saling menghujat di berita ini.
Jika Memang ada kebaikan dan kebenarana itu semua Datang Dari Allah SWT , tetapi jika ada yang buruk atau salah itu adalah murni karena kekurangan kita sebagai manusia…
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Wisnu Wardhana
11 January 2011 23:26:54
Good Comment
0

Mba Muna, apakah tulisan anda yang indah ini memang apa yang Bang Fariz rasakan? Atau sudah beliau baca serta mendapatkan izin untuk dipublish? Maaf jika saya meragukan terkecuali Bang Fariz yang mendeclare sendiri bahwa hal itu yang memang dirasakan. Semoga Bang Fariz mendapatkan Hidayah-NYA.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Muna Panggabean
11 January 2011 23:49:20
good comment
0

kalau begitu, kami berharap akan kehadiran wisnu pada bedah buku Dari Sebuah Guci, 17 januari 2011, pk. 18:00wib di gedung serba guna GKI Maulana Yusuf, jl. Maulana Yusuf no. 20, Bandung. dalam kesempatan tersebut kita sama-sama bisa meminta konfirmasi fariz atas tulisan saya ini.

di wall saya, ada komentar Donny Ananto Harmawan, koordinator fans fariz rm. dia berkunjung ke rumah fariz pada hari jadi yang ke-52 itu, beberapa menit seusai kami pulang dari sana. dalam komentar di wall saya itu, doni mengonfirmasi kebenaran cerita dalam tulisan Mata Fariz RM Berkaca-kaca ini.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
John Sriyono
11 January 2011 23:32:32
Good Comment
2

kebesaran jiwa dan kedewasaan beragama itulah..kata kuncinya……seharusnya dimiliki oleh semua umat…seandaianya semua bisa berdoa dan memuji Tuhan di Gereja, di Mesjid, di Pura, di Klenteng dan di Pagoda atau di Candi…..oh alangkah indahnya…jadi tidak ada umat yang dikotak kotakkan dengan label agam tertentu…memang setiap agam ada disiplinnya…disiplin agama tertentu berbeda dengan disiplin agama lainnya….tetapi jika semua umat berbesar jiiwa dan bersikap dewasa beragama..maka setiap orang Islam dibebaskan masuk kedalam Gereja, Pura, Pagoda, Candi, Klenteng atau Synagog dn berdoa didalamnya menurut Iman Islam, begitu juga setiap orang Kristen aatu Katolik dibebskan masuk kedalam mesjid, pura, candi, klenteng dan synagog serta berdoa secara Kritiani atau Katolik, begitu juga setiap orang Hindu, Budha, Konghucu dibebaskan masuk dan berdoa secara keyakinan ajaran agamanya didalam mesjid, gereja, pura, klenteng, candi dan synagog……bukankah Tuhan dan malaikat Nya ada disemua tempat didunia ini…..Pertanyaan nya siapa yang mempunyai kebesaran jiwa seperti itu siapa yang beragama dengan sikap dewasa seperti itu …? Apakah pengurus mesjid, gereja, pura, klenteng, candi, pagoda dan synago akan membnenaskan dan membiarkan umat berkeyakinan agama lain melakukan ibadat di”rumah ibadah” masing masing itu secara terbuka , legowo dan isuka dan rela….?…Mungkin saja….
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Jhony Gudel
11 January 2011 23:38:52
Good Comment
0

Haa…haa…jd kayak ngomongin pepesan kosong, sdhlah kalo urusan fariz kayak gitu dia kan ud tau konsekwensinya. Tapi tlg jgn menjelekan agama, gw kutip salah satu komentar “membawa umatnya pada CINTA PERDAMAIAN. Jika agama tidak demikian, BUAT APA BERAGAMA ? Pasti ada yang SALAH, entah agamanya, entah umatnya…” ini gw gak setuju berarti secara gak langsung lo blg ISLAM bkn agama cinta damai. Ini cm komentar org tolol yg berusaha memprovokasi aj.ISLAM itu agama yg sgt cinta damai jd kalau ada kejadian kekerasan yg dilakukan org islam bkn berarti ISLAM itu anti cinta damai, itu krn ketidakpahaman mrk akan ISLAM secara menyeluruh. Jd tlg jgn memberikan komentar yg menjelekkan dan mendiskreditkan ISLAM biar tdk terjadi perpecahan antar agama hanya krn seorg fariz
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Benny Setyabudi
12 January 2011 16:06:53
good comment
0

Mendingan ente berangkat ke Timur Tengah aja. Ente bikin damai dulu itu negara-negara arab. Kalo udah gak ada perang lagi, baru ente balik kesini…. Okeh, mister yang ngakunya bukan orang tolol tapi goblok….
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Intan Permata
11 January 2011 23:49:13
Good Comment
1

Jangan mencoba menjadi Tuhan atas orang lain..
sehelai rambut pun kita tidak berhak atas orang lain kecuali Tuhan.
Jika ada yang merasa Tuhan.. silahkan unjuk jari!
Ngomong soal masuk sorga.. itu juga hanya Tuhan yang tau!

Tuhan itu jauuuuh lebih besar dari apapun yang ada di alam semesta ini..
Dan Tuhan tidak butuh manusia untuk mengubah alam atau hanya hati seseorang..
Itu semua sudah di atur..

Yang merasa dirinya Tuhan.. silahkan.. cuma mo ingetin aja..
Kalau anda merasa Tuhan.. kenapa gk milih sebagai apa waktu dilahirkan ke dunia ini.

God bless you all!
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Intan Permata
11 January 2011 23:51:48
Good Comment
0

utk Mas Fariz.. semoga kasih Tuhan senantiasa melindungi dan memberikan “berkat yang terbaik menurut Tuhan’ untuk Mas Fariz sekeluarga..
Blessed!
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Intan Permata
11 January 2011 23:54:20
Good Comment
0

Mba Muna… great job!
Blessed !
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Wempy Wiryawan
11 January 2011 23:54:57
Good Comment
0

sungguh sesat orang yang mencampur adukan agama.
dan telah sesat orang yang mengatakan al masih adalah Tuhan
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Suryo Widodo
12 January 2011 02:50:02
good comment
0

itukan menurut agamamu… katanya“LAKUMDINUKUM WALIYADIN” maka pelajarilah ayat itu sebaik mungkin jangan sampai rancu bung. peace!
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Abu Jundullah
12 January 2011 08:49:58
good comment
0

Contoh mencampuradukan ajaran agama: mengasihi anak yatim, menghormati ibu.
Kalo muslim tidak ingin disebut mencampuradukan ajaran agama, maka muslim harusnya: menyakiti anak yatim, durhaka pada ibu. Itu akan membedakannya dengan orang Kristen!
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Arief Andrip
11 January 2011 23:55:15
Good Comment
1

Hahaha…hai Tuhan or Allah or apapun namamu yg entah ada dimana….lihatlah banyak yang bermain peran menjadi tuhan-tuhan kecil dengan aturan2nya sendiri haha
Mereka mengaku paling kenal dengan Engkau yang Maha Pengasih tapi kagak punya kasih sama sekali haha….membeda2kan orang atas namaMu…bahkan membunuh atas namaMu
Sekali buta ya tetap buta….sekali tuli ya tetap tuli…sekali bisu ya tetap bisu…terutama hatinya
hanya orang2 yg punya cacat hati spt bung farizz aja yg bisa mengerti
Hidupp manusia pendosa hahaha….semakin banyaklah manusia pembunuh atas nama Tuhan YME
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Benny Setyabudi
12 January 2011 16:07:52
good comment
0

Kalo peribahasa bilang di forum ini yang radikal itu justru tipikal orang-orang yang “Tong Kosong Berbunyi Nyaring”. Forum ini dijadikan ajang saling ukur keimanan. Antara menjunjung orang yang opininya mewakili dan sesuai tolok ukurnya atau menistakan yang jauh dari tolok ukurnya. Selamat berargumentasi orang-orang munafik!!!
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Wempy Wiryawan
12 January 2011 00:07:35
Good Comment
1

itulah sang pencela, yang keluar dari lubuk hatinya.
bahkan mencela tuhan nya sendiri.
toleransi beragama ditunjukan dengan sikap menghormati dan menghargai, bukan dengan undangan untuk mengikuti ritual agama lain.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Diki Saja
12 January 2011 01:31:12
good comment
0

ngundang salah ,,,gak ngundang salah,,,,Tuh liat coment diatas2 bung….
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Diki Saja
12 January 2011 01:38:37
good comment
0

to bang wempy…
tuh liat coment bang Rizal Bustamy
“SEBELUMNYA SAYA MINTA MAAF..
SAYA TIDAK SETUJU DENGAN APA YG DILAKUKAN UMAT MUSLIM DI ACARA BESAR UMAT KRISTIANI DI ATAS.
SEKARANG SAYA TANYA???
APA UMAT KRISTIANI MAU DATANG KE ACARA KHUTBAH AKBAR UMAT MUSLIM????
DAN BERSAMA UMAT MUSLIM LAINNYA MENGUCAPKAN DOA2X/LAFAZ Allah SWT????
SAYA YAKIN UMAT KRISTIANI TIDAK AKAN MAU.
TERIMA KASIH.
WASSALAM…”

Ngundang salah,,,gak ngundang tambah salah….xixixix jdi bingung gmana maunya,,,
piss,,, indonesia
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Andries Halim
12 January 2011 00:17:55
Good Comment
0

kalo yg merasa suci silahkan menghujat apa yg dilakukan Fariz…
kenapa ada orang yg berpindah agama? alasannya: mendapatkan/menemukan kedamaian dalam hidup, ada juga yg karena kondisi (ini yg parah).. mis: mau nikah.. ikut orang tua dll..
Agama itu merupakan kompas untuk manusia dalam menjalankan hidupnya.. agar tidak sesat dalam ajaranNYA… Salut untuk Fariz.., dia merasakan/membuktikan Tuhan itu satu… semoga mendapatkan kesembuhannya.. amin… GBU
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Loeky Pane
12 January 2011 00:22:34
Good Comment
0

banyak hal yg kita bisa lakukan secara bersama di tempat umum tanpa memandang ideologi, tapi ada beberapa hal yg menjadi sensitif dan hanya menimbulkan perdebatan.
tanpa mengurangi rasa hormat kepada orang2 yang berusaha mengakrabkan antar pemeluk agama, kita juga harus menyadari bahwa beberapa tindakan justru akan memincangkan pandangan bahwa mayoritas pemeluk suatu agama adalah lebih baik dari yg lain dan sebaliknya.
saran saya, untuk hal sepele seperti ini (sepele tapi bisa menimbulkan perdebatan), tidak perlu diberitakan atau dibuat tulisan seakan-akan terjadi suatu metamorfosa terhadap fariz. dia cuma sumbang suara pada suatu acara… that is all.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Johni Pangalila
12 January 2011 00:41:14
Good Comment
0

Jangankan beda Agama, sesama Kristen saja ada Kristen yg merasa paling benar. kalau mmg kita percaya dan mematuhi perintah Allah, Maka kita sadar bahwa Allah hanya satu, dan kita semua ciptaan Nya, Manusia yg membuat dan menamakan ‘Agama’ masing2. Sedangkan Allah memerintahkan Kita utk ‘Mencintai sesama mu manusia’ bkn agama nya. Juga kalau kita benar2 percaya pada Allah, maka kita percaya bahwa ‘penghakiman’ itu ada ditangan Allah. Namun sayangnya banyak manusia yg merasa lebih tinggi dari Allah dgn menghakimi sesamanya bahkan merasa diperintahkan oleh Allah utk membunuh sesama nya. Kalau Allah inginkan seseorg utk berpulang, maka Dia pasti lakukan sendiri tanpa harus memerintahkan seseorg. Selama kita masih di dunia ini, marilah kita menjalankan (usahakan) Agama/kepercayaan kita masing2, biarlah akhir nanti ditentukan oleh Allah sang pencipta.

“Hold my hand; let us walk together to see the future, not the past. Our skin colors are different; let us paint the world. Our languages are different; let us make it into a song. Our beliefs are different; let us respect each other. Let’s make our differences into one idea, for the world and for our generations to come. We might not be able to make a lot of changes but let us try it.”
Copyright © 2010 Johni Pangalila
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Fahil Castro
12 January 2011 00:56:33
Good Comment
0

LAKUM DINUKUM WALIADIN…
Bagimu Agamamu dan Bagiku Agamaku.
Dari seluruh komen yang ada saya mohon ma’af, bagi kaum Non Muslim tlg urus diri dan agama anda masing2 dan tlg jangan menyudutkan Islam baik secara samar2 maupun terang2an. Anda-anda semua pasti maklum, di negara manapun didunia ini yang mayoritas penduduknya adalah Islam pasti kaum minoritas (Agama lain) akan terjaga keamanannya. Tapi di negara yang Muslimnya sebagai penduduk minoritas, pasti akan menjadi kaum yang tertindas (contoh : Negara2 Eropa, Filiphina, Thailand, dll). Jadi tlg anda yg Non Muslim Jgn memancing2 ketenangan yang telah terjaga selama ini. Trims, Wassalam.. Allahu Akbar……
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Ugie Jr
12 January 2011 01:04:23
good comment
0

Setujuuu…atas dasar kasih, mereka menghakimi umat islam indonesia tdk punya kasih,membakar gereja,dan sebagainyaa.. lihat lah dunia ini, di belahan eropa, amerika di mana muslim sebagai minoritas selalu di tindas.. di belenggu kebebasan nya, sampai sekolah memakai jllbab di larang… lihat laah umat kristiani, umat anda aman hidup di indonesia.. cuma karna anda selalu mencari domba liar (non kristen) untuk di gembala kan baik secara halus atau frontal.. sehingga kami berontak.. jangan lah anda bersandiwara atas nama kasih untuk mengajak umat islam ke pangkuan kristiani… AGAMA MU AGAMU, AGAMU KU AGAMAKU.. KITA BERJALAN BERIRINGAN… OK UMAT KRISTEN???..
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Fanny O.
12 January 2011 01:19:19
good comment
1

weits mas biasa aja atuh. tidak usah jauh sampai ke eropa, anda seharusnya belajar tentang falsafah negara anda dulu, anda tau BHINEKA TUNGGAL IKA?? sepertinya anda tidak pernah sekolah saya? kata2 anda kurang berpendidikan sekali. anda punya landasan agama silahkan, toh tetap dihargai oleh yang lain kan? jangan sampai perbedaan jadi pemicu hilangnya toleransi beragama. indonesia ini sudah capek sama masalah korupsi, jangan sampai agama malah nambah2in. hidup rukun kan ya enak toh!!
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Diki Saja
12 January 2011 01:25:36
good comment
0

jiah…ni si abang,,,emang ada yang nyudutian ape bang??wong ni pade coment soal perdamaian yang lagi ditunjukin kok malah situ bahas nyudut nyudutin…..
piss…
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Diki Saja
12 January 2011 01:28:34
good comment
0

sippp ,,,,anda dan saiya cinta pancasila,,,,mantappp
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Ugie Jr
12 January 2011 01:33:41
good comment
0

weeits neng fany…. counter anda gak nyambung!!!! seberapa paham anda tentang falsafah negara ini..boleh kita diskusi saya yakin anda yg berpendidikan tinggi bisa mencerahkan saya yang tdk sekolah..knp anda yg berpendidikan tinggi terlihat arogan??…
@diki.. karna di sini tercium bau busuk fahrul yg menyudutkan islam…
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Suryo Widodo
12 January 2011 03:04:59
good comment
0

siapa bilang bang? cari tahu lebih banyak tentang orang di luar abang..cari data2nya. lihat di Inggris berapa persen kenaikan komunitas muslim di sana?tapi saya bisa carikan data berapa rumah ibadah orang kristen yang yang luluh lantak di negeri ini. bicaralah dengan data dan fakta.GBU
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Benny Setyabudi
12 January 2011 16:24:09
good comment
0

Boleh-boleh aja nyinggung negara lain sebagai contoh. Siapa bilang toleransi di negara arab terhadap non-muslim itu sangat tinggi. Ada informasi dari sesama muslim yang pernah tinggal di salah satu negara arab dan sumber tertulis majalah lokal terkemuka yang pernah saya baca kalo ada salah satu/beberapa anggota keluarga yang pindah agama ke non-muslim akan dikenakan hukuman badan. Jadi itu yang dinamakan toleransi?Kalau bukan dikatakan itu semata aparat, mengapa agama tidak bisa mengkoreksi kebijakan itu? Seolah-olah diam seribu bahasa. Sebaliknya, kalau ada non-muslim pindah ke Islam, tidak ada sanksi apa-apa.

Gak usah soal itu deh. TKI atau tenaga kerja negara lain yang didatangkan ke Timur Tengah, apa sudah mendapatkan perlakuan baik? Tipikal etnis seperti ini masih dipercaya menjadi teladan asalanya agama yang katanya besar? Berkacalah dulu bung kalau menulis, mengingat negara arab rata-rata bukan negara sekuler, agama senantiasa intervensi untuk urusan negara, pribadi maupun non-pribadi. Makanya gak heran perang saudara gak beres-beres, setiap konfrontasi external maupun internal semua diatas namakan agama.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Rahman Gilbert
12 January 2011 00:57:28
Good Comment
0

Kita masih membaca apa kata Tuhan (sesuai Agama kita tentunya) yang tertulis dalam “KITAB SUCI”, sesungguhnya kita tidak ada yang tahu Rahasia dan Rencana Tuhan. Maka berbuatlah baik bagi semua ciptaan Tuhan. Saya belum melihat satu orangpun di sekeliling saya yang mampu menjalankan semua perintah Agama (apapun). Yang banyak hanya pembenaran (sebatas) yang tentu harus…. sesuai keimanannya.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Uel Neverdie
12 January 2011 01:04:07
Good Comment
0

(Ten thumbs up for Fariz RM, para penabuh ar-rahman, yanti kerlip)
…..aku (uel) kebeneran mengikuti kebaktian natal pada hari itu di GKI Maulana Yusuf…dan emang betul pada saat itu aku (uel) merasakan ada nya suatu perbedaan pada acara perayaan Natal di GKI MY,bukan karena kehadiran nya seorang “Fariz FM” atau para penabuh ar-rahman atau pun “yanti kerlip”……tetapi semangat KASIH yang mereka perdendangkan,yang mereka nyanyikan,yang mereka pertontonkan yang membuat hati aku(uel) merasakan sukacita dan merasakan adanya “yang sering mereka-mereka khotbahkan tentang arti makna KASIH”…oh my GOD,this is what i want!!!! implikasi dari Rasa Cinta Kasih!!!!pada pagi itu di dalam gereja GKI MY,aku (uel) sedang tidak melihat lagi sekat-sekat dan tembok-tembok penghalang,semua itu lenyap seketika….

Riak-riak yang seperti ini yang kita butuhkan dalam situasi dan kondisi di negara kita tercinta Indonesia…Rasa Kasih..Rasa Cinta Kasih..yang kian hari kian terasa Tengik bau nya!!!
So biarkan riak yang seperti ini terus terciprat di permukaan, biarkan impact nya dari riak kecil ini membuat suatu gelombang besar yang akan menampar muka-muka mereka!!!muka orang-orang MUNAFIK dan muka orang-orang FANATIK!!!!
Karena aku (uel) percaya dan teramat sangat percaya, bahwa hanya dengan Cinta-KASIH sajalah kita umat Manusia khusus nya rakyat dan Bangsa Indonesia, bersatu dan membuat suatu peradaban kemasyarakatan,berlandaskan rasa Cinta dan Kasih!!!!sebab Kita adalah satu di mata TUHAN!!

God Bless Indonesia…….Amin
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Fanny O.
12 January 2011 01:05:26
Good Comment
1

biarkan saja fariz mau ngapain, toh anda2 ini kan tidak ngasih makan? koq malah ribut sendiri. lagian kalau anda punya Tuhan ya sudah percaya saja sama Tuhan anda, tidak usah bela diri, bela agama, atau bela yang lain2. Tuhan anda tidak perlu pembelaan dari anda, Dia bisa membela diriNya sendiri. yang penting bersikap baik dan menghargai itu sudah cukup. saya yakin ajaran agama anda2 sekalian sebenarnya baik kan? hanya saja ada orang2 yg mungkin kurang paham sehingga melenceng jauh. tidak ada yang perlu didiskreditkan kita semua punya TV, mari lihat saja yang ada di TV kenyataanya seperti apa
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Puji Soni
12 January 2011 01:05:46
Good Comment
0

Kedamaian adalah hidup berdampingan
kedamaian adalah hidup tanpa persaingan
kedamaian adalah hidup penuh kasih sayang
kedamaian adalah hidup penuh pengertian

berdampingan penuh pengertian
berdampingan penuh kasih sayang
berdampingan tanpa mengorbankan keyakinan
berdampingan tanpa merusak aturan
berdampingan tanpa perkawinan

Allah SWt aku yakin Engkau Tuhan alam Semesta

penuh kasih , penuh cinta

berdampingan tanpa saling
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Ebenz Zebua
12 January 2011 01:10:27
Good Comment
1

…Trims Mas Fariz buat ktulusan kata2 dr artikel Mas di atas…
smoga smua Umat Bragama smakin paham apa arti persaudaraan,dgn tdk membeda2kan agama…
Kasih Tuhan menyaertai Mas dan skeluarga…
Saya org Kristiani…ddlam khidupan prtemanan saya,saya tdk prnah brfikir u/ memojokkan org2 yg mnganut Agama lain dr Agama saya….
saya prcaya smua manusia yg ada d bumi ini satu nenek moyang yaitu Adam dan Hawa…
itu berarti Kita ini “SAUDARA”
buat saudara2 yg terkasih yg mmberikan coment dgn nada mengecam…mudah2an Tuhan mengetuk Hati sabunari anda,u/ bisa mngerti apa itu arti dari KASIH
….Salam KASIH buat saudara2 Qu dari sabang sampai merauke….
mari Qita sama2 membangun KASIH diantara Qita sesama,,tanpa membedakan Suku,Agamadasn Ras…
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Hendro Prakoso
12 January 2011 01:12:46
Good Comment
1

Semua manusia bersaudara, apaun agamanya, mereka bisa dipersatukan untuk hidup dan berkarya bersama.
Beriman yang hidup, bukan yang kering. Spiritualitas yang hangat, bukan spiritual yang dingin. Intulah yang akan menyemangatkan hidup kita.
Sangat menyentuh dan inspiring.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Paul L.tobing .
12 January 2011 01:13:21
Good Comment
0

untuk ‘kaka’ saya Muna Panggabean, terima kasih untuk ” Mata Fariz RM berkaca-kaca” yang kaka di tuliskan di pojok humanoria kompasiana ini, tadinya saya sangat sulit untuk yakin akan ke-bhinekaan kita, terlebih atas apa yang belakangan ini mencuat di media seperti tragedi ciketing,bandung dan lainnya… tapi setelah saya baca lihat dan dengar klip yang kaka muat ini, saya melihat alangkah indah ternyata kebersamaan itu jika kita jujur berperilaku seperti apa yang agama perintahkan ; harus saling mengasihi dan menghormati…..
semoga banyak mata yang melihat dan membaca tulisan itu, supaya makin banyak keindahan yang bisa kita temui dalam keseharian bermasyarakat kita…..

untuk ‘abang’ ku Fariz RM, terima kasih untuk hati yang bersih,bijaksana dan nasionalisme yang abang perlihatkan, dan ternyata sangat sederhana cara Tuhan membuka hati dan pikiran kita umatnya, terbukti melalui tulisan tanggapan di kolom ini, banyak yg terbuka hati untuk menggoreskan tangggapanya… apapun itu isi tanggapan yang ada, kita adalah ciptaan Tuhan yang paling Mulia, semoga kita tidak salah tafsir dalam membaca dan mengartikan semua tanggapan yang tertuang disini….agar tidak sia-sia Tuhan berikan kita Akal. dan hikmat. …….

mungkin tidak segera, tapi semoga tidak lama lagi akan ada karya karya musik besar titipan Tuhan akan disalurkan melalui abang, supaya makin banyak lagi orang -orang yang diberkati melalui abang…. saya doakan semoga sakit yang abang alami kini cepat disembukan olehNya, supaya abang mengalami kepulihan yang ajaib …. amin
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Diki Saja
12 January 2011 01:15:40
Good Comment
1

YANG JELAS IBADAH NATAL 25 DESEMBER YANG LALU MENUNJIKAN ADANYA PERDAMAIAN ANTARA ISLAM DAN KRISTEN,,,,,,SO YG GAK SETUJU DENGAN ADANYA PERDAMAIAN BERARTI DAPAT JATAHNYA DIMANA? SURGA KAH??ATAU NERAKA KAH?? SAIYA YAKIN SEMUA TAU JAWABANNYA…. WASALAM . GBU
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Wempy Wiryawan
12 January 2011 10:33:00
good comment
0

setuju, perdamaian yg ditunjukan di GKI maulana yusuf, adl perdamaian yg dipaksakan dan perdamaian yg dimanipulasi, seharusnya pihak gereja merasa malu karena telah mengundang umat islam mengikuti ritual ibadah mereka
piss, gBu
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Benny Setyabudi
12 January 2011 18:00:25
good comment
0

Wemp, jangan asal jeplak deh. Commentnya gak mutu….
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Irwan Effendi
12 January 2011 01:23:57
Good Comment
0

semua perdebatan ini mengerucut pada satu pertanyaan yang sudah jadi perdebatan dari dulu:
Allah yang disembah dalam Islam itu adalah Allah yang disembah oleh Ismael, Allah yang sama yang disembah oleh Ibrahim.
YHWH yang disembah oleh orang Israel adalah YHWH yang disembah oleh Ishak, YHWH yang sama yang disembah oleh Abram
Tuhan yang disembah oleh orang Kristen adalah Tuhan yang sama yang diakui oleh Yesus sebagai “bapak” dan dalam hal ini dipastikan sama dengan YHWH yang disembah oleh orang Israel

Jadi logikanya sih, mestinya yang disembah itu satu, tapi kalau melihat pengikutnya pada berantem sampai bunuh-bunuhan, kok rasanya meragukan ya?
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Wempy Wiryawan
12 January 2011 10:37:15
good comment
0

Alloh itu maha Tunggal dan Maha Besar
persepsi Tuhan bisa berbeda di tiap kepala manusia
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Benny Setyabudi
12 January 2011 17:56:48
good comment
0

Iya betul Wemp, makanya otak lo juga beda skalanya. Lebih kecil dari otak udang…. (Emang udang ada otaknya ya???)
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Idhoet Nugraha
12 January 2011 01:26:36
Good Comment
0

mantap. bang fariz…
ada hujatan dan ada sanjungan…

agama itu sebuah jalan menuju percaya pada Sang Pencipta….
cara bisa macam-macam
nama sebuah agama juga bisa macam-macam
islam kristen khatolik hindu budha kong huchu dll
yang berhak menentukan hanya Yang Bikin KIta Hidup… Allah SWT..
tidak ada satu agamapun di dunia yang berhak mengklaim paling berhak masuk surga
manusia hanya berharap saja untuk bisa masuk surga, hak prerogratif sang Khalik
biarkan lah setiap orang mau beribadah dengan cara dan keyakinan dari dalam yang terdalam
kita manusia hanya di minta punya cinta dan kasih yang membalur hati
tanpa amarah tanpa dendam tanpa benci…
semua ada dan sudah tertuang dalam buku suci masing masing agama….
mari kita menjalan kan apa yang kita yakini….
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Reggie Van Roost
12 January 2011 01:25:52
good comment
0

NIce Johny Gudel, bener banget !!!.
ISLAM agama cinta damai, soal toleransi sudah diatur ALLAH dalam Al Qur’an. Tolong jangan di permasalahkan lagi tentang kenapa umat ISLAM tidak boleh mengucapkan selamat hari raya agama lain, karena memang itu ada aturannya dalam kitab suci kami dan ada petunjuk pelaksanaannya dalam hadist Rasul, tolong jangan di permasalahkan lagi, ini menyangkut aqidah kami. Tentang Bang Fariz, biarlah ALLAH yang menilai, sedangkan tentang Ulil … wow tidak bisa komentar, seharusnya dia lebh mengerti tantang ayat-ayat dalam Al Qur’an.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
God Bless Indonesia
12 January 2011 01:30:17
Good Comment
1

Kepada Rakyat Indonesia : Wahai bangsa Indonesia yg beragama (diakui pemerintah) & ber TUHAN jgnlah kita terpecah belah hny soal AGAMA,smua AGAMA di Indonesia baik menurut ajarannya msng2.
AGAMA adlh : suatu tata cara utk berkomunikasi yg benar dgn TUHAN sang Pencipta dan umat manusia di dunia, perlu digaris bawahi : “berkomunikasi yg benar”..AGAMA bkn TUHAN..
Kita terlahir didunia ini pertama kali hny seorang bayi yg suci yg tdk tau apa2, AGAMA diajarkan pertama kali ketika kita msh bayi oleh orangtua kt msng2 bgitu jg ortu2 kt diajarkan oleh kakek-nenek-buyut dst, AGAMA2 di Indonesia msk pertama kali menurut sejarahnya melalui pedagang dr negara lain dan jg missionaris2 tersebar ke pulau2 seluruh nusantara yg bersepakat utk memerdekakan diri menjadi NKRI shnga terbentuklah negara kt yg beraneka suku,bahasa,agama & kt smua bersepakat bersatu mempertahankan NKRI utk berbahasa satu bahasa INDONESIA berbangsa satu bangsa INDONESIA, & yg terpenting ber Tuhan yg satu TUHAN YG MAHA ESA, jd Tuhan dr AGAMA2 di Indonesia TUHAN YG MAHA ESA , AGAMA hnyalah MEDIA utk menghantarkan umat NYA utk berhubungan “BAIK” dgn TUHAN dan sesama manusia, semua AGAMA di Indonesia mengajarkan kebenaran yg diturunkan oleh TUHAN bebentuk Wahyu,Ayat2 Suci melalui Nabi2 nya msng2 utk dilaksanakan dan biarkan mereka mempercayai itu. TUHAN menciptakan umatNYA ke dunia BUKAN utk mempercayai AGAMA tertentu ttp percaya kepada NYA, DIA ciptakan semua isi di dunia ini utk kita pakai mau kt pakai belok ke kiri-kanan,blkng-depan,muter2 tp semua itu kmbali kpd NYA lg..nanti di MEJA PENGADILAN TUHAN di HARI PENGHAKIMAN.. TUHAN bertanya : apa yg sdh engkau lakukan di dunia ini umat KU, percayakah engkau pada KU, apa yg sdh engkau lakukan dgn umat KU yg lain ? apakah engkau larang mereka utk datang kepada KU ?? wow pertanyaan yg menakutkan ?!! apakah siksa neraka yg datang kpd orng trsbt..jwbnnya kembali kpd diri kita masing2….
Rakyat Indonesia biarlah kita pribadi lepas pribadi percaya kpd TUHAN YG MAHA ESA menurut jalan AGAMA nya msng2 mengingatkan rekan se iman kt wajib ttp memaksa jgn !!! krn itu pertanggung jwban msng2 umat tsbt diatas sana..memaksakan kehendak adlh salah satu larangan TUHAN apalagi melarang,menghujat dll negatif utk dekat dgn TUHAN !!!! Siksa Neraka Hukumannya sdr2 ku…
Rakyat Indonesia Bersatulah !!!! DAMAI !!! krn yg memecah kerukunan yg sdh di tata oleh pahlawan2 pendahulu kita adalah sebenarnya yg tdk mencintai AGAMA nya krn KASIH adalah milik umat ISLAM,KRISTEN,KATHOLIK,BUDHA,HINDU,KONGHUCU..seluruh Rakyat INDONESIA..

“DAMAILAH NEGERI KU DAMAILAH RAKYAT KU..GOD BLESS INDONESIA…..
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Novan Putra
12 January 2011 01:42:21
Good Comment
0

saya ingin bertanya kpda muna, apa tujuan anda memuat tulisan di atas..??
apa untuk skedar bahan bacaan aja ato
untuk membuat seseorang sadar akan sesuatu hal ato
untuk membuat presepsi di masyarakat pada suatu agama tertentu ato
untuk menunjukkan agama yg satu LEBIH dari agama yg lain ato
untuk membuat gejolak di masyarakat ato…??

saya tunggu jawaban anda ya bserta alasannya…

NB: @ fahrul : tolong donk jgn memperkeruh suasana. GA ASIK lagi komentar anda

thx..
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Benny Setyabudi
12 January 2011 13:08:36
good comment
0

Aaaaahh… itu kan tergantung yang menanggapi dan berkomentar. Kalo situ komentar tapi bikin suasana jadi keruh atau mengajak untuk memperkeruh, sama aj bo’ong donk pesan anda untuk tidak memperkeruh suasana. Gw rasa sih ada kelompok yang merasa terusik kalo akibat dari tulisan itu akan menjadi insipirasi terhadap orang lain untuk melakukan hal yang sama dengan mas Fariz. Kalo soal kerukunan beragama lebih baik anda belajar dulu deh sama anak TK. Perayaan agama apapun mereka ikuti dan tidak mengeluh. Kecuali diajarin sama orang tuanya….
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Icuk Prayogi
12 January 2011 01:43:40
Good Comment
2

lama-lama banyak komentar lebay…
iman urusan masing-masing kpd yg dipercayanya.
entah apa pun itu, entah siapa pun itu.
gak perlu melihat kitab masing2.
lihat dulu diri kita, punya sifat “tidak menyakiti orang lain” atau tidak?
masih merasa paling benar?
masih merasa paling baik?
masih merasa paling keren?
masalah agama gak usah diribut2kan, ah.
anak kecil saja sudah tau kalau bertengkar itu buruk,
masa’ cuma dewasa secara usia saja?
dewasa moralnya gak ada.
kalau komentarnya semakin lama semakin lebay dan semakin memunculkan perpecahan di antara sesama umat manusia, hapus saja postingan http://agama.kompasiana.com/2011/01/07/mata-fariz-rm-berkaca-kaca/ ini.
gak ada gunanya.
setauku, di Alkitab (injil) mengajarkan perdamaian, begitu pula di Quran.
So, beneran nih, mengamalkan Injil atau Quran???? ato mengamalkan ajaran setan utk bermusuh-musuhan????
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Icuk Prayogi
12 January 2011 01:53:31
good comment
0

IMAN itu BUKAN urusan tiap-tiap orang dengan tiap-tiap orang yg lain,
melainkan urusan masing-masing orang dengan TUHAN (entah yang dianggap Tuhan itu berupa apa atau siapa),
tetapi jelas sekali bahwa BERMUSUHAN adalah ajaran SETAN!!!!
jika mengaku mengenal atau percaya bahwa ada tuhan maka sebaiknya Anda tidak seharusnya mengambil sikap sebagai musuh terhadap orang-orang yg berseberangan dengan Anda. Toh, pada dasarnya semua manusia itu sama saja. ^^
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Auto Bots
12 January 2011 10:45:10
good comment
0

Speechless utk mereka yg merasa mengerti ‘Jalan Pikiran’ ALLAH (baca: Rencana) dan sekaligus mengambil peran sebagai Pembela-NYA sementara kita ini tidak lebih-cuma sebagai ciptaan DIA-SANG MAHA SEGALANYA.

DAMAILAH INDONESIA-KU
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Benny Setyabudi
12 January 2011 13:03:33
good comment
0

Itulah. Kenapa nabi-nabi banyak diturunkan di jazirah arab. Sampe sekarang aja berantem mulu…..
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Amy Woriwun
12 January 2011 01:43:49
Good Comment
0

Seru juga ya tanggapan2nya .. Kalau saja di jaman Tuhan Yesus sudah ada kompasiana, fb, twitter dll, pasti seseru ini (atau lebih) tanggapan yg muncul saat Tuhan Yesus bicara dg wanita samaria tengah hari, mampir ke rumah Zakeus, dan apalagi waktu diurapi kakinya oleh mantan pelacur. Apa ya yang Tuhan Yesus mau kita belajar dari sini ? That He accepted everyone .. Bahwa kasihNya menghancurkan batasan manusia .. Bahwa siapapun kita tidak berhak menghakimi, tapi merawat, membebaskan dan memberitakan tahun rahmat Tuhan ? Betapa setiap peristiwa diijinkan terjadi oleh Tuhan untuk sebuah tujuan, termasuk peristiwa Fariz ke gereja. Ada yg diajar menguasai diri, ada yg diajar mengasihi, ada yg menolak belajar, ada yg takut belajar.
Buat saya, kuasa Tuhan tidak terhalangi keterbatasan berpikir kita. Saya percaya Tuhan tahu apa yg sedang Dia ijinkan bekerja, meski saya atau anda bahkan kita semua ga mengerti keindahan rencanaNya .. Tidak apa2, kita toh manusia, Dia Tuhan-nya ..
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Ugie Jr
12 January 2011 01:49:01
Good Comment
0

@ Novan..di sinilah sandiwara atas nama kasih di bentuk… tujuan nya…mereka mereka sudah tau lah.. kita jg dah mafum…
@ fahrul anda telah memperkeruh suasanaaa…!!!!
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Eve Josias
12 January 2011 01:50:30
Good Comment
0

kesaksian yang sangat menjakau banyak jiwa…
bhineka tunggal ika tidak hanya menjadi semboyan tetapi menjadi bagian dari jiwa fariz RM. begitu juga bagi semua yg membaca ini..
biarlah setiap kita yg telah membaca kesaksian ini menjadi tau artinya perbedaan. perbedaaan bukanlah suatu batasan yg menjadi tembok pemisah antara umat manusia melainkan menyatukan setiap kita manusia dengan perbedaan yg ada.
Tuhan berkati!
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Joe Ezra
12 January 2011 02:30:37
Good Comment
0

Saya dari umat nasrani / kristen / orang yang percaya Yesus adalah TUHAN, berdo’a untuk semua umat tak terkecuali umat muslim, supaya kita semua diberikan hikmat untuk bisa saling mengasihi, mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri kita sendiri…
Dan diberikan pengertian bahwa “apa yang kita kehendaki supaya orang lain perbuat kepada diri kita, maka kita perbuat demikian juga kepada mereka”
PENGHAKIMAN adalah bagian TUHAN, bagian kita adalah MENGAMPUNI !!!
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Yusril Muhammad
12 January 2011 02:49:44
Good Comment
0

Fariz mendapat undangan untuk bernyanyi dalam ibadah Natal di Gereja. Yang dinamakan ibadah adalah ritual yang dilaksanakan atas dasar petunjuk/ajaran atau arahan Tuhan melalui utusannya. Sebagai umat Islam, sudah sewajarnya kita boleh ikut merayakan Natal bersama saudara2 kita umat kristiani, karena Yesus Kristus adalah utusan Allah yang juga dijunjung tinggi oleh kita sebagai umat Islam. Sayang, pada kenyataannya, Yesus Kristus TIDAK PERNAH diperintah Allah untuk mengajari atau memberi petunjuk kepada umat Kristiani untuk merayakan Natal. Perayaan Natal adalah ajaran yang diadopsi dari ajaran pagan/animisme oleh para pemimpin umat Kristiani beberapa abad setelah wafatnya Yesus Kristus. Yesus sendiri saat ini juga mungkin sedang bingung, Natal itu perayaan apa? Kapan dia pernah mengajari umatnya untuk melakukan ritual natal pada setiap tanggal 25 Desember? Inilah alasan utama, kenapa umat muslim dilarang untuk ikut dalam perayaan Natal, atau mengucapkan selamat natal kepada umat Kristiani, karena itu bukan ajaran Yesus Kristus, tapi ini adalah ajaran kafir/animisme yang diadaptasi oleh umat Kristiani sekarang ini. Jika Yesus Kristus mengajarkan tentang perayaan Natal, apa salahnya Islam ikut mengucapkan selamat Natal? Toch Yesus juga Nabi kita umat Islam juga? Untuk lebih jelasnya, silahkan baca artikel lengkap di http://yusril2001.wordpress.com. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Benny Setyabudi
12 January 2011 12:56:47
good comment
0

Wah, bodonya anda ini…. Makanya jangan berkutat di bacaan Islam aja deh…. Perluasan wawasan. OK?
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Budi Setiawan
12 January 2011 02:56:59
Good Comment
0

saya setuju dgn komentar Novan, yg perlu saya pertanyakan kenapa bukan Fariz RM aja yg buat tulisan ini…? jadi saya Kurang yakin dengan apa yg di ceritakan Muna dlm tulisan ini….buat Fariz RM mudah2n Allah mengampuni apa yg telah dia perbuat……amiin ya Robal alamin..
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Benny Setyabudi
12 January 2011 12:56:59
good comment
0

Iya, saya ampuni para provokator seperti anda. Anda yakin sudah sempurna dengan bisa menilai kalo tindakan Fariz itu harus diampuni ?
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Doni Syahrial
12 January 2011 03:10:36
Good Comment
0

upside down.inside out…dibolak balik mulu dr jaman baheula..siapa sih yg mulai duluan saling memojokkan keyakinan antar umat kristen dan islam?…klo sepakat starting point dari sana dan dengan landasan kejujuran fakta sejarah,bs ketauan koq siapa yg “degil dan jahil” dari dulu?..jd gak usah repot2 deh nanggepin soal yg udah klasik dan laten ini..khusus bg sy pribadi as a moslem:..”no worries @all”..siapapun dia dan apapun tingkat ketokohan serta tindakannya..gak ngefek deh..karena dalam perspektif sy sbg anak manusia yg kebetulan terlahir sbg penganut agama islam hanya Nabi Muhammad SAW yg pantas jd anutan dan menjadi referensi dalam setiap aspek hidup dan kehidupan duniawi dan ukhrawi ug sy jalani..frankly to say,even (laid) Dur Rahman -nor Ullil- tdk pantes untuk dijadikan contoh (dalam konteks pemahaman agama islam) ..qkqkqk,gak masuk hitungan lah yaw…ada 2 hal yg menjadi pegangan saya berdasarkan ayat suci Al-Quran: 1.Jika shalatnya baik,maka akan baiklah seluruh amalannya 2.Tidak akan tenang kaum nasrani dan yahudi sampai kalian mengikuti kehendak mereka..do i make my self clear?..bagi saudara seiman,jangan takut dan jangan bersedih hadapi siasat dan tipu muslihat ini..malah saya demen dan pengen banget tau apa lagi rencana “mereka”??!!??..ini skenario YME dah tercatat sblm alam semesta ini diciptakan,koq..
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Suryo Widodo
12 January 2011 03:10:51
Good Comment
0

Sebetulnya kuncinya adalah menahan diri bersikap arif dan terbuka dan katakan DAMAI…1000X
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
God Bless Indonesia
12 January 2011 03:28:46
Good Comment
0

MENURUT SAYA KOMENTAR2 UTK ARTIKEL INI SDH MENJURUS KE PERDEBATAN2 AGAMA YG TDK AKAN ADA HABISNYA YG AKHIRNYA AKAN MENGERUCUT KE ISU SARA…

KOMENTAR2 ANDA DIATAS ADALAH HAK ANDA SEMUA DAN SAYA ANGGAP TUJUANNYA BUKAN UNTUK MEMECAH BELAH BANGSA INI TETAPI SEKEDAR MENGINGATKAN ..

UNTUK IBU MUNA : DALAM MEMUAT ARTIKEL HARAP ANDA PERHITUNGKAN AKIBATNYA,KRN ARTIKEL ANDA DIBACA BANYAK ORANG DI SELURUH INDONESIA, SAYA TAHU MKSD ANDA BAIK UTK MEMBERITAKAN BAHWA INILAH BENTUK KEANEKA RAGAMAN TETAPI BISA SALING MENGHORMATI SATU SAMA LAIN…INDAH SEKALI…TETAPI BANYAK TANGGAPAN PRO DAN KONTRA YG LBH MENJURUS KE ISU SARA,WALAUPUN ITU HAK MEREKA UTK MENGELUARKAN PENDAPAT..TRIMA KSH IBU MUNA

UNTUK FARIZ RM : TETAPLAH BERKARYA ..ENGKAU MSH DIBERI NAFAS DAN UDARA OLEH TUHAN ..KESEHATAN SELALU MENYERTAI MU..

UNTUK “KOMPASIANA” AGAR SEGERA MENUTUP ARTIKEL INI SEGERA !!!!
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Bambang Setyanto
12 January 2011 04:04:32
Good Comment
0

Bagi Saudara-2 ku umat muslim dan Kristen , anda tentu percaya dan mengimani dari hati yg terdalam bahwa Tuhan Allah adalah Maha Esa, Allah yg Esa yg disembah oleh Ibrahim/Abraham, Musa, Adam dan Hawa ? Bukankah kita semua bersaudara dalam Iman, beriman kepada Tuhan yg sama ( atau jangan2 kita , manusia sendirilah yang memutuskan Tuhan muslim dan Kristen berbeda), jadi di satu sisi kita mengimani bahwa Allah itu Esa, sambil mengatakan bahwa Allah yg disembah saudara kita adalah allah yg lain , kalau itu yg kita lakukan Bukankah kita malah menjadi Kafir dan idak mengenal Allah? // Mungkin ada yg bisa bisa menjawab pertanyaan seorang anak kecil kepada saya . Pak, ALLAH ITU AGAMANYA APA YA? …. mohon bantuan bagi yg bisa menjawab,…saya akan sangat berterimakasih ….// saudara2ku yg tercinta, daya nalar kita sebagai manusia untuk mengenal Allah adalah …sangat…sangat..sangat terbatas. yg kita tahu, kita akan bisa mengetahui dari mana sumber sesuatu adalah dengan i pengujian terus menerus … cinta, kasih perdamaian, persahabatan ,perhatian,sayang, pengorbanan, dan segala hal yg positve adalah lLAHI , sendangkan kebencian, marah, menghujat, sombong, iri hati, perusakaN, pemaksaan kehendak, dll adalah lawannya yaitu SETANI , Jadi mari kita menguji diri kita masing2, datang dari manakah sumber pikiran kita….dan tentu kita semua ingin hidup Ilahiah sesuai dengan keyakinan masing2 . jangan biarkan Setan memanfaatkan sisi lemah kemanusiawian kita dengan menunggangi dan mengendalikan diri kita melalui pikiran kita …dengan memupuk rasa curiga, saling menyalahkan,benci, ( ssstt….saya rasa benci itu salah satu tombol dimana setan paling mudah mengendalikan kita)…. Jangan mudah tertipu.setan…seperti Dulu..Tentara Inggris berperang berhadapan dengan gerilyawan irlandia…yang kristen melawan katolik (masing2 mengucap In the name of God sambil mengebom) ..atau Tentara Irak bertempur melawan tentara Iran …yang saling berteriak Allahuakbar sambil menembakkan peluru kematian … Semoga kita cukup terdidik dan cerdas untuk mengetahui pikirn kita datang dari mana dan masing2 membawa dalam doa kepada Allah yg Esa, supaya kita diberi petunjuk dan Hidayah…bahwa kita semua Bersaudara..// Terpujilah Allah yg Esa , Allah Adam dan Hawa, Musa, Nuh, Ibrahim… Salam Damai Sejahtera untuk semua saudara ku umat Muslim dan Kristen.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Adith Bajaj
12 January 2011 04:11:36
Good Comment
0

Maaf,,pemahaman saya tulisan ini adalah tulisan dari mbak Muna tp selalu mengatasnamakan mas fariz rm,,di tulisan dan komen mba muna ini,,tidak ada kejelasan konfirmasi dari mas fariz bahwa semua kata2 yg memuji2 agama kristen dan seolah selalu menunjukkan kemuliaan umat2 kristiani secara berlebihan di tulisan ini adalah benar2 perkataan dr mas fariz sendiri,,,mba muna hanya bilang koordinator fans mas fariz mengonfirmasi kebenaran cerita ini…jd ini seperti klaim sepihak bahwa ini adalah tulisan yg berdasarkan dari cerita utuh mas fariz, termasuk kata2 yg memuji2 agama kristen dan seolah selalu menunjukkan kemuliaan umat2 kristiani secara berlebihan itu benar2 dari mulut dan hati mas fariz sendiri…tapi tidak ada kejelasan dari mas fariznya sendiri… ini adalah masalah sensitif,,jd mesti benar2 ada kejelasannya,agar ga mjd bola liar…jangan sampai menimbulkan prasangka ada skenario untuk membanding2kan agama lewat tulisan ini…
berikut kutipan jawaban mba muna kpd slh seorang yg bertanya:

“kalau begitu, kami berharap akan kehadiran wisnu pada bedah buku Dari Sebuah Guci, 17 januari 2011, pk. 18:00wib di gedung serba guna GKI Maulana Yusuf, jl. Maulana Yusuf no. 20, Bandung. dalam kesempatan tersebut kita sama-sama bisa meminta konfirmasi fariz atas tulisan saya ini.

di wall saya, ada komentar Donny Ananto Harmawan, koordinator fans fariz rm. dia berkunjung ke rumah fariz pada hari jadi yang ke-52 itu, beberapa menit seusai kami pulang dari sana. dalam komentar di wall saya itu, doni mengonfirmasi kebenaran cerita dalam tulisan Mata Fariz RM Berkaca-kaca ini. ”

dan karena ini berawal dan berkembang di dunia maya sudah seharusnya konfirmasi dari mas fariznya sendiri jg di dunia maya,,bknnya menyuruh kita orang islam yg ingin tahu kebenaran tulisan yg seolah menimbulkan kesan lebih memuliakan orang kristiani dr orang islam ini,,bwt dtg ke GKI yg sebagian kami nggak tau itu tempat apa?nama tempat peribadatan orang kristen atau apa??sebuah tulisan untuk umum yang mengatasnamakan orang lain itu perlu dipertanggungjawabkan kebenaran tulisannya,apalagi menyangkut agama orang lain…terimakasih…

dan menurut yang saya baca “sebagian teologiman kristen justru mengecam acara tersebut”,,tapi tidak ada penjelasannya di tulisan ini seperti apa pendapat para teologiman kristen tersebut,,jadi sah2 saja berpikiran bahwa para teologiman kristen tersebut tidak setuju kalau acara peribadatan kristen dicampuradukkan dengan shalawat nabi.muhammad yang dibawakan oleh ar rahman itu,,karena mereka jg beranggapan seperti saya bahwa “TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA ITU BUKAN MENCAMPURADUKKAN RITUAL MASING-MASING AGAMA,TAPI SALING MENGHORMATI MASING-MASING DENGAN URUSAN AGAMANYA MASING-MASING”..dan para teologiman kristen itu merasa proses peribadatan agamanya tercemari oleh shalawat nabi yang jelas2 dr yang bukan agama mereka..dan tentu saja teologiman kristen tersebut lebih ngerti agama kristen dibandingkan mba muna dan kroni2nya,karena mereka memang mendalami ilmu itu….jadi tolong JANGAN SAMAKAN TOLERANSI DENGAN PARTISIPASI…cukup dengan saling menghormati antar agama tanpa memaksakan bahwa toleransi itu adalah partisipasi,saya pikir sudah lebih dari cukup untuk menghindari konflik antar umat beragama,karena nggak ada yg dirugikan,,justru dengan memaksakan orang lain untuk mengikuti pemahaman bertoleransi dengan cara saling berpartisipasi itu bisa menimbulkan konflik,,karena pemahaman orang lain nggak bisa dipaksakan,,silahkan dibuka kamus bahasa Indonesia tentang arti dari toleransi itu…
Dan janganlah perbuatan yang dianggap nggak toleransi dr sebagian oknum beragama islam,dijadikan senjata untuk menyerang orang2 beragama islam di sini,,karena itu menandakan yang membawa2 masalah itu telah menjustifikasi seluruh umat islam…

Terimakasih saya telah mendapat hak saya untuk memberikan pendapat…hormatilah pendapat orang lain…
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Benny Setyabudi
12 January 2011 13:04:32
good comment
0

Iya pak. Hormatilah tindakan baik orang lain juga pak.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
I.fit
12 January 2011 08:21:48
Good Comment
1

“Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah Islam…” Q.S. Ali Imran:19

“Dan barang siapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima. Dan dia di akhirat termasuk dalam orang-orang yang merugi.” Q.S. Ali Imran:85

Islam membebaskan setiap manusia memilih keyakinannya, Islam tidak sama dengan Kristen yang menganggap bahwa manusia selain Kristen adalah domba2 tersesat yg bagaimanapun caranya harus diselamatkan (masuk kristen) –> mohon koreksi jika salah.

Jika engkau memilih Islam maka konsekuensinya adalah ikuti semua peraturan Allah yang tercantum dalam Al Qur’an dan Sunnah Nabi SAW.
jika engkau tidak memilih Islam, maka engkau bebas beribadah dan berkehendak sesuai keyakinanmu, namun di akhirat kita semua akan mendapat balasan atas perbuatan kita.

Nabi SAW pada masa jahiliah dirundingi oleh kamu Quraisy untuk berdamai, sehari menyembah Allah sehari menyembah berhala. Namun, Nabi menolaknya, karena tidak benar mencampuradukkan agama.

Pada saat kemenangan Islam di Mekkah, Nabi pun membebaskan penduduk Mekkah untuk pergi jika tetap tidak ingin memeluk Islam.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Benny Setyabudi
12 January 2011 13:01:06
good comment
0

Wkwkwkwkwkwkwkwkwk……!!!
Itu nyadur dari kata-kata kitab suci ya?
Tolong bilang sama nabinya, yang kreatif donk mas.
Jangan kebanyakan nyadur. Nanti ujian skripsinya kelamaan
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Hendra Prasetya
12 January 2011 17:03:51
good comment
0

@Benny: sy perhatikan komen anda menjurus keprovokasi (sara) atau memperkeruh keadaan, sudahlah gak usah komen2 yg memperkeruh keadaan, belajarlah untuk bijak kepada orang lain, atau anda belom dewasa…..belajarlah untuk dewasa…
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Suryo Widodo
12 January 2011 17:15:32
good comment
0

Islam membebaskan setiap manusia memilih keyakinannya, Islam tidak sama dengan Kristen yang menganggap bahwa manusia selain Kristen adalah domba2 tersesat yg bagaimanapun caranya harus diselamatkan (masuk kristen) –> mohon koreksi jika salah. Ya anda salah besar. kristen hanya mencari orang sesat saja kalau tidak tersesat ya kenapa harus diselamatkan. berbeda dengan kalimat’ selain islam adalah kafir’ ini benar2 harga mati…bagaimana anda dapat mengatakan’ Islam membebaskan setiap manusia memilih keyakinannya,’?membingungkan…..
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
I.fit
12 January 2011 08:23:56
Good Comment
1

pengalaman spiritual yang dialami bung Fariz RM ini sungguh menarik dan saya tidak berani menyimpulkan banyak hal…

akan tetapi jika ditelisik latar belakang beliau yg jarang shalat, dan Islamnya pun biasa-biasa saja.
andai dapat saya bertanya, sudahkah Bang Fariz mengkaji ayat-ayat Al Qur’an? sudahkah Bang Fariz mengetahui hukum fiqh-nya mengucapkan ’selamat natal’ dari berbagai pandangan?

jika benar ini adalah panggilan Tuhan seperti yang bang Fariz katakan,
maka Tuhan yang manakah? Tuhannya bang Fariz atau Tuhan para jema’at gereja?

saya benar-benar minta maaf jika pemahaman dan ilmu saya terlalu dangkal dalam beropini di sini.
saya sangat menghormati orang lain yang berbeda keyakinan dengan saya namun saya tidak pernah bisa menerima tentang peristiwa sebagaimana diceritakan dalam kisah di atas ini.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Hendra Prasetya
12 January 2011 17:09:06
good comment
0

saya setuju dengan tanggapan anda, makanya seperti tanggapan sy di atas untuk yang muslim belajar lagi atau memperdalam lagi tentang fiqih
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
I.fit
12 January 2011 08:25:30
Good Comment
0

saya sebagai seorang muslim,

mengakui kita semua bersaudara,
saudara sesama muslim adalah saudara saya dalam Islam
dan
saudara nonmuslim adalah saudara saya dalam kemanusiaan.

kita boleh bermuamalah (bekerjasama) dalam kehidupan tapi tidak dalam aqidah dan ibadah.
cara kami menghormati kalian beribadah adalah dengan memberikan kalian kebebasan untuk beribadah, tidak mengganggu jalannya ibadah & ritual yang kalian lakukan,
BUKAN dengan ikut bersama sama merayakan perayaan ibadah kalian.

dan saya pun tidak menginginkan kalian untuk ikut bersama saya untuk shalat, dzikir dan berdo’a menurut kepercayaan saya, yakni Islam.

Jelas sekali dalam Islam, “Bagiku Agamaku, Bagimu Agamamu.”
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Benny Setyabudi
12 January 2011 12:55:02
good comment
0

Terserah orang yang jalanin boss. Takut ya nanti diikutin sama yang lainnya?
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Don Juan
12 January 2011 10:17:07
Good Comment
0

Dari awal sejarah manusia kita memang sudah jelas2 saudara, satu keturunan nabi Adam dari satu ciptaan Tuhan YME. Alangkah senangnya SANG PENCIPTA apabila melihat umatNYA manusia saling hidup dalam kedamaian.

INDONESIA IN PEACE
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Auto Bots
12 January 2011 10:25:17
Good Comment
0

Folks, come on…
Siapakah kita ini yg seolah-olah punya hak membatasi Keagungan dan Kemuliaan Allah menjadi hanya sekecil Manusia yg notabene hanya ciptaanNYA? Dengan ringannya kita bilang “kamu salah, kamu berdosa jika berbuat itu, kamu kafir, kamu pasti masuk neraka?” BIarlah itu menjadi wilayah Absolut DIA, sementara kita berusaha dgn sungguh utk hidup rukun, saling membantu sesama apapun pembatasnya.
Damai menyertai kita semua, Amien…..
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Morenotes02
12 January 2011 11:48:43
Good Comment
0

Salut buat Mas Fariz, Mbak Muna, Mas Ulil, dkk, pembawa rahmat bg Indonesia. Utk kompasianers: itulah kita, manusia yang berusaha memahami incomprehensibilitas Dei!
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Benny Setyabudi
12 January 2011 11:57:27
Good Comment
0

Saya sangat terharu membacanya. Terlepas dari pengalaman hidup masa lalunya, mas Fariz adalah sosok yang mempunyai jiwa yang besar. Saya salut itu. Untuk mas Fariz, tetap lanjutkan perjuangan dalam membina keharmonisan dan kerukunan umat beragama, lanjutkan perjuangan dan jangan lelah atau menyerah untuk memerangi penyakit kanker livernya. Saya yakin bahwa apa yang telah dilakukan mas Fariz selama ini akan berbuah kedamaian dan kenikmatan abadi di akhirat nanti.
Untuk penulis, Muna Panggabean, tulisannya cukup dikemas sangat baik tanpa ada kata-kata yang menyerang. Kalaupun selama ini ada kontradiksi diantara pembaca, itu lebih karena pemahaman dari pribadi masing-masing yang masih pro dan kontra atas tindakan mas Fariz yang monumental dan mungkin dianggap oleh sebagian kelompok sebagai sesuatu yang radikal. Sama seperti Yesus waktu mengajarkan ajaran pertama kali, mendapat banyak gempuran dan dianggap radikal karena merubah total tatanan istiadat Yahudi kala itu. Wajar, manusia sudah hidup dalam kerangka yang enak, untuk dirubah pastinya akan mengubah posisi yang belum tentu posisi orang-orang tersebut akan tetap diuntungkan.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Abdullah Umar
12 January 2011 12:12:31
Good Comment
0

Bismillah,

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإسْلامُ
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam” (QS. Ali ‘Imran: 19).

وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِين
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (Q.S.Ali Imran : 85)

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (QS. Al Bayyinah: 6)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun telah menyatakan,
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
“Demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seorang pun dari umat ini yang mendengarku, baik dia adalah serang Yahudi atau Nasrani, kemudian meninggal dan tidak beriman kepada ajaranku, niscaya dia termasuk ke dalam penduduk neraka.”

PLURALIS = LIBERALIS = MURTAD = KAFIR

Walloh a’lam bishowab …
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Suryo Widodo
12 January 2011 17:10:09
good comment
0

itukan menurut agamamu sedangkan manusia harus terus hidup dengan baik apapun kepercayaannya jangan hanya menurut islam aja pak ada 6 milyar manusia di bumi ini kalau hanya islam yang diridoi kasihan yang lainnya dong. mosok Tuhan menciptakan manusia hanya untuk masuk neraka gara gara ga memeluk islam.cobaa berfikirlah dengan jernih, kenapa diturunkan agama mengapa diturunkan nabi nabi. lama lama saya bingung dengan konsep ketuhanan yang dianut kita semua
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Muna Panggabean
12 January 2011 13:34:54
Good Comment
0

kompasioners:
beberapa komen menanyakan konfirmasi fariz atas tulisan saya. baiklah saya jelaskan.
fariz rm tidak punya kun di kompasiana, tak juga di facebook atau situs jejaring sosial lainnya.

apa yang tersaji dalam tulisan di atas adalah sepenuhnya petikan dari bincang-bincang kami di kediamannya pada tanggal 5 januari 2011 saat memperingat hari jadinya.

karenanya, jika sebagian orang meragukan otentitas tulisan ini, saya persilakan. jika sebagian ada yang menganggapnya sebagai sebuah cerpen, saya pun akan senang menerimanya.

saya hanya bertutur tentang keluasan hati seorang muslimin yang hendaknya menjadi cermin bagi kita semua, umat beragama mana pun. untuk teman-teman yang beragama kristen, tindakan fariz rm hedaknya menjadi terang: kita akan memasuki keindahan tak terduga dan keajaiban yang memabukkan hanya jika bersedia tenggelam ke dalam samudra cinta; samudra yang tak punya batas pemisah. karena itu, adalah baik jika kita memiliki keberanian untuk menerima para saudara di negeri ini dengan hati dan tangan terbuka. selama ini kita terlalu asyik dibela oleh gus dur, syafii ma’arif, ulil abshar abdalla, dan kawan-kawan, tapi masih enggan untuk meniru langkah mereka.

buku bertema pluralisme dengan tajuk Dari Sebuah Guci telah terbit. di dalamnya terkandung pesan dari 15 penulis kristen kepada indonesia yang toleran. anda akan menjumpai nama yesus hanya disebut 4 kali di dalam buku berketebalan 312 halaman tersebut. kenapa? itu pun sudah kebanyakan, kata seorang pendeta. karena nama kristus sudah selalu hadir dan terdapat di dalam setiap laku dan gerak bernama cinta.

jika surga memisahkan saya dari semua orang muslim yang baik, orang hindu, buddhist dan semua orang baik lainnya, saya bermohon kepada tuhan: biarlah neraka menjadi tempat saya kelak.
Balas tanggapan | Beri Nilai Good +1 Bad -1
Udik Samekto Budi
12 January 2011 15:36:30
Good Comment
0

..Pluralisme….bukan berarti suatu umat mengikuti ritual umat beragama yang lain!….terus bila tidak mengikuti ritual agama yang lain dicap tidak punya toleransi….kita hormati keyakinanmu begitu pula sebaliknya.. itulah Pluralisme…kami umat Islam juga tidak akan pernah meminta umat Kristen ikut sholat di masjid…