Selasa, 12 Oktober 2010

nusantara blog: bisnis online

nusantara blog: bisnis online: "Bagaimana Hujan Bisa Membuat Blog Kita Kebanjiran Pengunjung Friday, May 14th, 2010 at 03:15 hujan mendatangkan pengunjung blogMenurut an..."

bisnis online

Bagaimana Hujan Bisa Membuat Blog Kita Kebanjiran Pengunjung
Friday, May 14th, 2010 at 03:15

hujan mendatangkan pengunjung blogMenurut anda… mempromosikan blog dan website adalah pekerjaan yang susah ataukah mudah?

Dalam dunia blog atau lebih sering dikenal dengan blogging, pengunjung blog yang ramai pasti menjadi salah satu target dari setiap pemilik blog. Apalagi jika blog mereka tersebut diorientasikan untuk tujuan bisnis, misalkan untuk keperluan promosi bisnis mereka atau bahkan menjadikan blog sebagai alat penghasil uang langsung di internet. Dan promosi blog adalah hal yang mutlak dilakukan untuk meningkat jumlah pengunjung blog kita. Promosi adalah salah satu kegiatan yang harus dilakukan tidak cukup sekali dan harus secara intens jika ingin blog atau website kita terkenal.

Nah, disini saya ingin memperingatkan anda jangan pernah berpikir bahwa mempromosikan blog itu susah, namun jangan juga befikir bahwa mempromosikan blog atau website itu mudah. :)

Lha terus bagaimana… sebenarnya susah atau mudah ?.

Jawaban saya adalah… jangan dipikirkan! Kenapa kita harus berfikir bahwa suatu hal itu susah atau mudah… apa untungnya coba kalau kita selalu memikirkan itu? Karena sebenarnya dua hal itu (susah dan mudah) akan selalu ada dan kita rasakan dalam setiap proses apapun yang kita lakukan, termasuk dalam proses promosi blog atau promosi bisnis.

Kenapa nggak kita nikmati aja kegiatan ngeblog kita, saya rasa itu lebih menguntungkan karena kita bisa lebih enjoy dan bisa terus intens ngeblog karena bisa merasakan NIKMATNYA blogging (Kesusahan + Kemudahan = KENIKMATAN).

Dalam promosi blog atau web, sebenarnya caranya gampang-gampang susah. Seperti yang saya sampaikan tadi, gampang (mudah) dan susah itu adalah dua hal yang akan selalu ada dalam setiap proses, namun pasti ada salah satu yang lebih dominan kita rasakan. Nah, gampang-gampang susah maksutnya adalah… Gampangnya 2x susahnya 1x, jadi perbandingannya menurut saya lebih banyak gampangnya daripada susahnya. Ini menurut saya lho… :)

Lantas apa kaitannya hal tersebut diatas dengan Judul postingan ini… terutama terkait Hujan ?

Sebenarnya saya ingin menyampaikan cara promosi website atau blog yang gampang dan menyenangkan bila melakukannya dengan sepenuh hati. Sehingga kita pun akhirnya bisa merasakan nikmatnya blogging, dan statistik blog kita pun tentunya akan sangat memuaskan. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan, dan masing-masing cara ini saya ibaratkan seperti hujan. Dan seperti yang anda tahu, hujan bisa menyebabkan banjir bukan. Termasuk dalam dunia blogging, cara atau teknik “hujan” yang saya sampaikan disini juga bisa menyebabkan banjir di blog atau web kita, yakni banjir pengunjung.

Anda tentu tahu juga bahwa sebelum terjadi banjir bandang pasti ada tahapan-tahapannya. Mulai dari turunnya hujan yang rintik-rintik, sampai dengan hujan sangat deras dan akhirnya membuat banjir bandang. Dan untuk konteks blogging, kita perlu menjaga agar hujan selalu terjadi, sehingga banjir pengunjung juga akan selalu terjadi di blog atau website kita.

Nah, Bagaimana caranya atau seperti apa teknik “hujan” yang saya maksut ini ?

Teknik hujan rintik-rintik.

Maksut teknik ini adalah bagaimana mempromosikan blog kita kepada orang lain dengan jalan memberikan trackback, blogwalking, komentar ataupun tukeran link. Kenapa cara ini saya sebut sebagai teknik promosi blog/web hujan rintik-rintik?. Soalnya kebanyakan cara seperti ini adalah pengunjung anda hanya akan datang ke blog anda setelah anda melakukan blogwalking dan komentar, memberikan trackback, maupun tukeran link dengan blog pengunjung anda. Jika memang anda beruntung mungkin anda bakalan ditrackbak balik. Jika banyak blog yang anda kunjungi dan banyak tukar link yang anda lakukan, maka akan banya kunjungan balik ke blog anda. Jika sebaliknya, maka kunjungan yang hadir ke blog kita akan seperti hujan yang rintik-rintik. :)

Teknik Hujan Deras

Yang suka metode promosi dengan menargetkan berbagai keyword tertentu yang ramai, dengan konten asal-asalan tapi yang pasti bisa masuk top 10 besar google mungkin bisa dikategorikan dalam teknik ini. Karena Blog anda hidup dari aliran trafik melalui Search Engine.

Teknik promo “hujan deras” biasanya sering disalahgunakan dan akhirnya mengandung unsur negatif. Mulai dari cara menyebar spam ke forum-forum, spam saat chat, spam comment, membuat sebuah bisnis scam sampai-sampai blog anda jadi omongan orang-orang karena “sisi negatif” anda. Nah meskipun mengandung hal negatif tapi yang penting mampu menghasilkan trafik yang cukup deras, misalkan anda jadi terkenal karena hal negatif yang pernah anda perbuat yang akhirnya dibicarakan dari mulut ke mulut oleh orang lain.

Teknik Banjir Bandang

Teknik ini merupakan gabungan dari dua teknik sebelumnya yang digabungkan menjadi satu, Cuma mungkin ada sedikit perbedaan dan mungkin agak perlu usaha lebih diawal pengerjaannya. Jadi dalam teknik banjir bandang ini adalah trafict yang dihasilkan dari hasil Blogwalking, trackback, keyword targeting, update konten berkualitas, aktif di forum, social bookmark, pasang iklan baris gratis, dan posting di sosial media.

Nah itu bedanya teknik banjir bandang dengan dua teknik promosi yang lain.

Agar blog anda dipromosikan oleh orang lain juga, maka berikan konten yang berkualitas dan targetkan keyword yang banyak dicari. Intinya adalah memadukan antara konten yang bagus dan SEO yang tepat. Dua elemen itu memang tidak boleh dipisahkan. Kalau anda hanya pintar SEO namun konten blog anda “ecek-ecek”, maka sudah pasti pengunjung kecewa.

Nah jika anda bisa memadukan SEO dan konten atau isi yang berkualitas maka saya jamin pengunjung tidak akan ada hentinya datang ke blog anda. Karena selain konten blog anda memang menarik, juga karena adanya rekomendasi dari pengunjung-pengunjung blog anda terhadap orang lain… entah dari trackback di artikelnya, dari reviewnya, atau link anda yang terpasang di blog mereka.

Nah, siapkah anda mencoba ketiga teknik blogging diatas. Mau mencoba yang rintik-rintik, hujan deras, ataupun yang banjir bandang itu sih terserah anda. Yang penting blog anda tetap basah dan subur. :)

Terakhir… jika anda ingin mendapat aliran “hujan” pengunjung dari blog ini, maka silahkan berikan komentar dibawah. Sehingga pengunjung blog ini dan khususnya saya bisa berkunjung juga ke blog anda. :)

Pasti Bermanfaat… Keep ACTION

maghfur amin di facebook

Kamis, 07 Oktober 2010

keutamaan empat kalimat mulia

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Dzikir adalah ibadah yang sangat mulia. Di antara fadilahnya adalah bisa lebih menenangkan jiwa. Fadilah lainnya pun amat banyak. Di antara dzikir yang bisa dirutinkan setiap saat, dibaca agar lisan terus basah dengan dzikrullah adalah empat kalimat mulia, yaitu (1) subhanallah, (2) alhamdulillah, (3) laa ilaha illallah, (4) Allahu akbar”.

Berikut beberapa hadits yang membicarakan keutamaan dzikir tersebut:

Pertama:

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَحَبُّ الْكَلاَمِ إِلَى اللَّهِ أَرْبَعٌ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ. لاَ يَضُرُّكَ بَأَيِّهِنَّ بَدَأْتَ.

Dari Samuroh bin Jundub, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Ada empat ucapan yang paling disukai oleh Allah: (1) Subhanallah, (2) Alhamdulillah, (3) Laa ilaaha illallah, dan (4) Allahu Akbar. Tidak berdosa bagimu dengan mana saja kamu memulai” (HR. Muslim no. 2137).

Kedua:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « لأَنْ أَقُولَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ ».

Dari Abu Hurairah, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Sesungguhnya membaca “subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan Allah Maha Besar)” adalah lebih aku cintai daripada segala sesuatu yang terkena sinar matahari." (HR. Muslim no. 2695). Al Munawi rahimahullah mengatakan, “Segala sesuatu yang dikatakan antara langit dan bumi, atau dikatakan lebih baik dari sesuatu yang terkena sinar matahari atau tenggelamnya, ini adalah ungkapan yang menggambarkan dunia dan seisinya.”[1] Dari sini menunjukkan bahwa keempat kalimat tersebut lebih baik daripada dunia seisinya.

Ketiga:

عَنْ أُمِّ هَانِئٍ بِنْتِ أَبِى طَالِبٍ قَالَ قَالَتْ مَرَّ بِى ذَاتَ يَوْمٍ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى قَدْ كَبِرْتُ وَضَعُفْتُ - أَوْ كَمَا قَالَتْ - فَمُرْنِى بِعَمَلٍ أَعْمَلُهُ وَأَنَا جَالِسَةٌ. قَالَ « سَبِّحِى اللَّهَ مِائَةَ تَسْبِيحَةٍ فَإِنَّهَا تَعْدِلُ لَكِ مِائَةَ رَقَبَةٍ تُعْتِقِينَهَا مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ وَاحْمَدِى اللَّهَ مِائَةَ تَحْمِيدَةٍ فَإِنَّهَا تَعْدِلُ لَكِ مِائَةَ فَرَسٍ مُسْرَجَةٍ مُلْجَمَةٍ تَحْمِلِينَ عَلَيْهَا فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَكَبِّرِى اللَّهَ مِائَةَ تَكْبِيرَةٍ فَإِنَّهَا تَعْدِلُ لَكِ مِائَةَ بَدَنَةٍ مُقَلَّدَةٍ مُتَقَبَّلَةٍ وَهَلِّلِى اللَّهَ مِائَةَ تَهْلِيلَةٍ - قَالَ ابْنُ خَلَفٍ أَحْسِبُهُ قَالَ - تَمْلأُ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلاَ يُرْفَعُ يَوْمَئِذٍ لأَحَدٍ عَمَلٌ إِلاَّ أَنْ يَأْتِىَ بِمِثْلِ مَا أَتَيْتِ بِهِ ».

Dari Ummi Hani' binti Abu Thalib dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewatiku pada suatu hari, lalu saya berkata kepada beliau, "Wahai Rasulullah, saya sudah tua dan lemah, maka perintahkanlah kepadaku dengan amalan yang bisa saya lakukan dengan duduk." Beliau bersabda: "Bertasbihlah kepada Allah seratus kali, karena itu sama dengan kamu membebaskan seratus budak dari keturunan Isma'il. Bertahmidlah kepada Allah seratus kali karena itu sama dengan seratus kuda berpelana yang memakai kekang di mulutnya, yang kamu bawa di jalan Allah. Bertakbirlah kepada Allah dengan seratus takbir karena ia sama dengan seratus unta yang menggunakan tali pengekang dan penurut. Bertahlillah kepada Allah seratus kali." Ibnu Khalaf berkata; saya mengira beliau bersabda: "Karena ia memenuhi di antara langit dan bumi, dan pada hari ini tidaklah amalan seseorang itu diangkat kecuali akan didatangkan dengan semisal yang kamu lakukan itu." (HR. Ahmad 6/344. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Ash Shilsilah Ash Shohihah no. 1316)

Keempat:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَا عَلَى الأَرْضِ رَجُلٌ يَقُولُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ إِلاَّ كُفِّرَتْ عَنْهُ ذُنُوبُهُ وَلَوْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ »

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang di muka bumi ini mengucapkan: Laa ilaha illallah, wallahu akbar, subhanallah, wal hamdulillah, wa laa hawla wa laa quwwata illa billah, melainkan dosa-dosanya akan dihapus walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. Ahmad 2/158, sanadnya hasan)

Kelima:

عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « لَقِيتُ إِبْرَاهِيمَ لَيْلَةَ أُسْرِىَ بِى فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَقْرِئْ أُمَّتَكَ مِنِّى السَّلاَمَ وَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ الْجَنَّةَ طَيِّبَةُ التُّرْبَةِ عَذْبَةُ الْمَاءِ وَأَنَّهَا قِيعَانٌ وَأَنَّ غِرَاسَهَا سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ »

Dari Ibnu Mas'ud, ia berkata, Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam bersabda, "Aku pernah bertemu dengan Ibrahim pada malam ketika aku diisra`kan, kemudian ia berkata, ‘Wahai Muhammad, sampaikan salam dariku kepada umatmu, dan beritahukan kepada mereka bahwa Surga debunya harum, airnya segar, dan surga tersebut adalah datar, tanamannya adalah kalimat: Subhaanallaahi wal hamdu lillaahi laa ilaaha illaahu wallaahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar).” (HR. Tirmidzi no. 3462. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Keenam:

« إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى مِنَ الْكَلاَمِ أَرْبَعاً سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ فَمَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ عِشْرِينَ حَسَنَةً أَوْ حَطَّ عَنْهُ عِشْرِينَ سَيِّئَةً وَمَنْ قَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ فَمِثْلُ ذَلِكَ وَمَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ فَمِثْلُ ذَلِكَ وَمَنْ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ مِنْ قِبَلِ نَفْسِهِ كُتِبَتْ لَهُ ثَلاَثُونَ حَسَنَةً وَحُطَّ عَنْهُ ثَلاَثُونَ سَيِّئَةً

Dari Abu Sa'id Al Khudri dan Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah telah memilih empat perkataan: subhanallah (Maha suci Allah) dan alhamdulillah (segala puji bagi Allah) dan laa ilaaha illa allah (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah) dan Allahu akbar (Allah maha besar). Barangsiapa mengucapkan subhaanallah, maka Allah akan menulis dua puluh kebaikan baginya dan menggugurkan dua puluh dosa darinya, dan barangsiapa mengucapkan Allahu Akbar, maka Allah akan menulis seperti itu juga, dan barangsiapa mengucapkan laa Ilaaha illallah, maka akan seperti itu juga, dan barangsiapa mengucapkan alhamdulillahi Rabbil 'aalamiin dari relung hatinya maka Allah akan menulis tiga puluh kebaikan untuknya dan digugurkan tiga puluh dosa darinya." (HR. Ahmad 2/302. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya shahih)

Maksud Dzikir Empat Kalimat Mulia

Yang dimaksud bacaan tasbih (subhanallah = Maha Suci Allah) adalah menyucikan Allah dari segala kekurangan yang tidak layak bagi-Nya.

Yang dimaksud bacaan tahmid (alhamdulillah = segala puji bagi Allah) adalah menetapkan kesempurnaan pada Allah dalam nama, shifat dan perbuatan-Nya yang mulia.

Yang dimaksud bacaan tahlil (laa ilaha illallah = tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah) adalah berbuat ikhlas dan mentauhidkan Allah serta berlepas diri dari kesyirikan.

Yang dimaksud bacaan takbir (Allahu akbar = Allah Maha Besar) adalah menetapkan keagungan atau kebesaran pada Allah Ta’ala dan tidak ada yang melebihi kebesarannya.[2]

Empat kalimat mulia tersebut bisa berfaedah jika bukan hanya di lisan, namun direnungkan maknanya di dalam qolbu, dalam hati yang paling dalam.

Semoga amalan yang sederhana ini bisa jadi rutinitas kita sehingga lisan ini selalu basah dengan dzikrullah, dzikir pada Allah.

Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.



Disusun di pagi penuh barokah di Sakan 27, KSU, Ummul Hamam, Riyadh, 21 Syawal 1431 H (30/09/2010)

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel www.rumaysho.com

Selasa, 05 Oktober 2010

menggapai surga

29 Langkah Menggapai Surga
oleh ISLAMIC UNITED pada 06 Oktober 2010 jam 10:28

Mungkin diantara kita ada yang pernah mengalami kejadian berikut ini saat seseorang mengeluh ketika diajak untuk shalat berjama'ah di masjid, ia berkata: "Wah saya malu, saya ini kotor, terlalu banyak dosa. Hidup saya penuh lumpur dosa." Satu sisi ada baiknya, ketika kita masih punya rasa malu dan menyadari punya dosa. Karena memang setiap orang pasti punya dosa. Adalah menjadi sesuatu yang tidak pantas ketika hal itu dijadikan sebagai alasan untuk menolak melakukan kebaikan, seperti ikut pengajian dan shalat berjam'ah ke masjid.


Padahal dengan shalat, dosa dan kesalahan seseorang akan terkikis. Bukankah ajaran Islam merupakan pentazkiyah (penyuci), baik noda hati maupun dosa. Perlu kita ingat kembali bahwa petunjuk Islam yang mengantarkan pada pembersihan dosa. Sebagai pendosa mestinya tidak layak untuk malu melakukan kebaikan yang akan membersihkan dirinya, sementara tidak malu untuk melakukan berbagai kemaksiatan. Berikut ini langkah-langkah pengikis dosa, sekaligus sarana untuk menggapai surga:

1. TAUBAT
"Barangsiapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari barat, niscaya Allah akan mengampuninya". (HR. Muslim, no. 2703)

Dalam riwayat lain:
"Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla menerima taubat seorang hamba selama ruh belum sampai ditenggorokan".

2. MENUNTUT ILMU
"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan ilmu itu jalan menuju ke surga". (HR. Muslim, no. 2699)

3. SENANTIASA MENGINGAT ALLAH SUBHÂNAHU WA TA'ÂLA
"Inginkah kalian aku tunjukkan kepada amalan-amalan yang terbaik, tersuci di sisi Allah, tertinggi dalam tingkatan derajat, lebih utama daripada mendermakan emas dan perak, dan lebih baik daripada menghadapi musuh lalu kalian tebas batang lehernya, dan merekapun menebas batang leher kalian. Mereka berkata; ‘Tentu', lalu beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda; ‘Dzikir kepada Allah'. (HR. at-Tirmidzi, no. 3347)

4. MEMPELAJARI AL-QURÂN DAN MENGAJARKANNYA
"Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-Qurân dan mengajarkannya". (HR. Bukhori, Juz 9/no. 66)

5. MENYEBARKAN SALAM
"Kalian tidak akan masuk surga sehingga beriman, dan tidaklah sempurna iman kalian sehingga kalian berkasih sayang. Maukah aku tunjukkan suatu amalan yang jika kalian lakukan akan menumbuhkan rasa kasih sayang diantara kalian ? (yaitu) Sebarkanlah salam". (HR. Muslim, no. 54)

6. MENCINTAI KARENA ALLAH SUBHÂNAHU WA TA'ÂLA
"Sesungguhnya Allah berfirman pada hari Kiamat: Dimanakah orang-orang yang mencintai karena keagungan-Ku ? Hari ini Aku akan menaunginya dalam naungan-Ku, pada hari dimana tidak ada naungan selain naungan-Ku". (HR. Muslim, no. 2566)

7. MEMBESUK ORANG YANG SAKIT
"Tidaklah seorang muslimpun membesuk orang muslim yang sedang sakit pada pagi hari kecuali ada 70.000 malaikat bershalawat kepadanya hingga sore harinya, dan apabila ia menjenguk pada sore harinya mereka (para malaikat) akan bershalawat kepadanya hingga pagi hari, dan akan diberikan kepadanya sebuah taman di surga". (HR. at-Tirmidzi, no. 969)

8. MEMBANTU MELUNASI HUTANG
"Barangsiapa meringankan beban orang yang berada dalam kesulitan, maka Allah akan meringankan bebannya di dunia dan di akhirat". (HR. Muslim, no. 2699)

9. MENUTUP AIB ORANG LAIN
"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutup aibnya di hari Kiamat". (HR. Muslim, no. 2590)

10. MENYAMBUNG TALI SILATURAHIM
"Silaturahim itu tergantung di ‘Arsy (Singgasana Allah ‘Azza wa Jalla) seraya berkata: "Barangsiapa yang menyambungku maka Allah akan menyambung hubungan dengannya, dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutus hubungan dengannya". (HR. Bukhori, Juz 10/no. 423 dan Muslim, no. 2555)

11. MENAHAN MARAH
"Barangsiapa menahan marah padahal ia mampu menampakkannya maka kelak pada hari Kiamat Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk dan menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia sukai". (HR. at-Tirmidzi, no 2022)

12. MENANGGUNG BEBAN HIDUP ANAK YATIM
"Saya dan penanggung beban hidup anak yatim itu di surga seperti ini, seraya beliau menunjukkan kedua jarinya: jari telunjuk dan jari tengah". (HR. Bukhori, Juz 10/no. 365)

13. BERSYAHADAT SETELAH BERWUDHU'
"Barangsiapa berwudhu' lalu memperbagus/menyempurnakan wudhu'nya kemudian ia mengucapkan, {Saya bersaksi bahwa tiada Ilah yang haq selain Allah tiada sekutu bagi-Nya, dan saya bersaksi bahwa Muhammad hamba dan utusan-Nya, Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci'}, maka dibukakan baginya pintu-pintu surga dan ia dapat memasukinya dari pintu mana saja yang ia kehendaki". (HR. Muslim, no. 234)

14. MENGUCAPKAN DO'A SETELAH AZAN
"Barangsiapa mengucapkan do'a ketika mendengar seruan azan: {Ya Allah pemilik panggilan yang sempurna dan shalat yang ditegakkan, berilah Muhammad wasilah (derajat paling tinggi di surga) dan kelebihan, dan bangkitkanlah ia dalam kedudukan terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya}, maka ia berhak mendapatkan syafa'atku pada hari Kiamat". (HR. Bukhori, Juz 2/no. 77)

15. MEMBANGUN MASJID
"Barangsiapa membangun mesjid karena mengharapkan keridhaan Allah maka dibangunkan baginya yang serupa di surga". (HR. Bukhori, no. 450)

16. BERSIWAK
"Kalaulah tidak akan mempersulit umatku niscaya saya perintahkan mereka untuk bersiwak pada setiap shalat". (HR. Bukhori, Juz 2/no. 331 dan Muslim, no.252)

17. SAAT DIKABULKANNYA PERMOHONAN PADA HARI JUM'AT
"Pada hari ini terdapat suatu saat bilamana seorang hamba muslim bertepatan dengannya sedangkan ia berdiri shalat seraya bermohon kepada Allah sesuatu, tiada lain ia akan dikabulkan permohonannya". (HR. Bukhori, Juz 2/no. 344 dan Muslim, no. 852)

18. MENGIRINGI SHALAT FARDHU DENGAN SHALAT SUNNAH RAWATIB
"Tidaklah seorang muslim shalat karena Allah setiap hari 12 raka'at sebagai shalat sunnat selain shalat fardhu, kecuali Allah membangunkan baginya rumah di surga". (HR. Muslim, no. 728)

19. SHALAT MALAM
"Shalat paling afdhal setelah shalat fardhu adalah shalat malam". (HR. Muslim, no. 1163)

20. SHALAT DHUHA
"Setiap persendian dari salah seorang diantara kalian pada setiap paginya memiliki kewajiban sedekah, sedangkan setiap tasbih itu adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap takbir itu sedekah, memerintahkan kepada yang ma'ruf itu adalah sedekah dan mencegah dari yang mungkar adalah sedekah, tetapi semuanya itu dapat terpenuhi dengan melakukan shalat 2 rak'at dhuha". (HR. Muslim, no. 720)

21. SHALAWAT KEPADA RASULULLAH SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM
"Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali maka Allah membalas shalawatnya itu sebanyak 10 kali". (HR. Muslim, no. 384)

22. PUASA 6 HARI PADA BULAN SYAWAL
"Barangsiapa melakukan puasa Ramadhan, lalu ia mengiringinya dengan puasa 6 hari pada bulan syawal maka hal itu seperti puasa sepanjang masa". (HR. Muslim, no. 1164)

23. PUASA ARAFAH
"Puasa pada hari ‘Arafah (9 Dzulhijjah) dapat melebur (dosa-dosa) tahun yang lalu dan yang akan datang". (HR. Muslim, no. 1162)

24. PUASA ‘ASYURA
"Dan dengasn puasa hari ‘Asyura (10 Muharram) saya berharap kepada Allah dapat melebur dosa-dosa setahun sebelumnya". (HR. Muslim, no. 1162)

25. SEDEKAH
"Sedekah itu menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api". (HR. at-Tirmidzi, no. 2616)

26. BERAMAL SHALIH PADA 10 HARI DI BULAN DZULHIJJAH
"Tiada hari-hari beramal shalih pada saat itu yang lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu 10 hari pada bulan Dzulhijjah. Para shahabat bertanya, dan tidak pula jihad di jalan Allah ? Beliau bersabda, tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya kemudian ia tidak kembali lagi dengan dengan membawa sesuatu apapun". (HR. Bukhori, Juz 2/no. 381)

27. MENYALATI MAYIT DAN MENGIRINGI JENAZAH
"Barangsiapa ikut menyaksikan jenazah sampai dishalatkan maka ia memperoleh pahala satu qirat, dan barangsiapa yang menyaksikannya sampai dikubur maka baginya pahala dua qirat. Lalu dikatakan: Apakah dua qirat itu ? Beliau menjawab; Seperti dua gunung besar". (HR. Bukhori, Juz 3/no. 158)

28. MENYINGKIRKAN GANGGUAN DARI JALAN
"Saya telah melihat seseorang bergelimang di dalam kenikmatan surga dikarenakan ia memotong pohon dari tengah-tengah jalan yang mengganggu orang-orang". (HR. Muslim)

29. BERBUAT BAIK KEPADA HEWAN
"Ada seseorang melihat seekor anjing yang menjilat-jilat debu karena kehausan maka orang tersebut mengambil sepatunya dan memenuhinya dengan air kemudian meminumkannya pada anjing tersebut, maka Allah berterima kasih kepadanya dan memasukkannya ke dalam surga". (HR. Bukhori)

Sumber: 60 Baaban min abwaabi al-Ajri wa Kaffaraati al-Akhathaaya, Daarul Wathan, Diterjemahkan oleh Abdurrauf Amak, Lc (Dikutip dari Majalah Nikah Vol. 3 No. 9 Desember 2004)

Bagikan

Senin, 04 Oktober 2010

shalat berjamaah

Antara Shalat Jamaah di Masjid dan di Rumah bersama Keluarga
oleh "KISAHKU" (TRUE STORY) pada 05 Oktober 2010 jam 8:21



Jumat, 20/08/2010 12:50 WIB | email | print | share

Assalamu'alaikum wr.wb.

Ustadz kami ingin bertanya apakah keutamaan shalat jama'ah di masjid bagi laki-laki sama dengan utamanya bila berjama'ah di rumah dengan istri karena jika hanya suami yang berjama'ah di masjid sementara istri ingin pula shalat berjam'aah dirumah karena istri tidak dapat meninggalkan rumah.

Abdullah PA



Jawaban

Waalaikumussalam Wr Wb

Saudara Abdullah yang dirahmati Allah swt



Berjamaah di masjid didalam melaksanakan shalat-shalat fardhu bagi seorang muslim yang berakal adalah sunnah muakkadah, bahkan ada sebagian kaum muslimin yang mewajibkannya. Hal demikian dikarenakan banyaknya hadits-hadits Rasulullah saw yang menunjukkan berbagai keutamaan dan kedudukan shalat berjamaah dibandingkan dengan shalat sendirian, diantara hadits-hadits tersebut :

Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,”Sholat berjamaah lebih utama dari sholat sendirian sebanyak dua puluh tujuh derajat.” (muttafaq alaihi)



Imam Bukhori meriwayatkan dari Abu Hurairah berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat seorang laki-laki dengan berjama'ah dibanding shalatnya di rumah atau di pasarnya lebih utama (dilipat gandakan) pahalanya dengan dua puluh lima kali lipat. Yang demikian itu karena bila dia berwudlu dengan menyempurnakan wudlunya lalu keluar dari rumahnya menuju masjid, dia tidak keluar kecuali untuk melaksanakan shalat berjama'ah, maka tidak ada satu langkahpun dari langkahnya kecuali akan ditinggikan satu derajat, dan akan dihapuskan satu kesalahannya. Apabila dia melaksanakan shalat, maka Malaikat akan turun untuk mendo'akannya selama dia masih berada di tempat shalatnya, 'Ya Allah ampunilah dia. Ya Allah rahmatilah dia'. Dan seseorang dari kalian senantiasa dihitung dalam keadaan shalat selama dia menanti palaksanaan shalat."



Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah dia berkata; "Seorang buta (tuna netra) pernah menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berujar "Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki seseorang yang akan menuntunku ke masjid." Lalu dia meminta keringanan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk shalat di rumah. Ketika sahabat itu berpaling, beliau kembali bertanya: "Apakah engkau mendengar panggilan shalat (adzan)?" laki-laki itu menjawab; "Benar." Beliau bersabda: "Penuhilah seruan tersebut (hadiri jamaah shalat)."



Abu Daud meriwayatkan dari Abu Hurairah berkata,”Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,”Tidaklah tiga orang yang berada di suatu kampung atau desa yang tidak menunaikan sholat berjamaah disitu kecuali setan telah menguasai diri mereka, maka hendaklah kalian tunaikan sholat berjamaah. Sesungguhnya seekor srigala akan memakan kambing yang menyendiri.”



Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat yang dirasakan berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya` dan shalat subuh, sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku berkeinginan untuk menyuruh seseorang sehingga shalat didirikan, kemudian kusuruh seseorang dan ia mengimami manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu bakar untuk menjumpai suatu kaum yang tidak menghadiri shalat, lantas aku bakar rumah mereka."







Sedangkan uzur-uzur yang memperbolehkan seorang muslim untuk meninggalkan shalat berjamaah di masjid adalah sakit, lumpuh, hanya memiliki satu kaki atau karena situasi yang tidak memungkinkan untuk mendatangi masjid seperti : cuaca yang sangat dingin, hujan lebat, jarak rumah dengan masjid yang terlalu jauh dan sulit untuk dicapai atau yang lainnya sebagaimana apa yang diriwayatkan Imam Muslim dari Ibnu Umar bahwasanya dia melakukan adzan untuk sholat pada suatu malam yang dingin, angin dan hujan kemudian diakhir adzannya dia mengucapkan,”Sholatlah kalian di rumah-rumah kalian, sholatlah kalian di rumah-rumah kalian.” Kemudian dia mengatakan,”Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memerintahkan muadzin apabila malam begitu dingin atau hujan lebat dalam suatu perjalanan hendaklah ia menyebutkan sholatlah kalian di rumah-rumah kalian.” (HR. Muslim)

Dari hadits-hadits diatas jelaslah bahwa tidaklah sama nilainya seorang yang shalat berjamaah di masjid dengan shalat berjamaah di rumah bersama keluarganya, sebagaimana disebutkan Ibnu Hajar didalam “Syarh”nya.



Kalau lah seorang suami atau ayah dianjurkan untuk senantiasa shalat berjamaah di rumah bersama istri atau keluarganya maka tidaklah sampai Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkeinginan membakar rumah-rumah mereka yang meninggalkan shalat berjamaah di masjid.

Shalat yang terbaik bagi seorang wanita adalah di rumah-rumah mereka namun dibolehkan baginya untuk mendatangi masjid melaksanakan shalat berjamaah selama ia bisa menjaga dirinya dari hal-hal yang bisa mendatangkan fitnah terhadap orang-orang di sekitarnya.



Wallahu A’lam



Sumber: Era Muslim - Ustadz Sigit Pranowo, Lc. al-Hafidz